Sabtu, 01 November 2014

1. Konsep Dasar Masa Nifas


A.      PENDAHULUAN
Pengertian Masa Nifas :
a.    Masa nifas, disebut juga masa postpartum atau puerperium, adalah masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan, dan pengembalian alat-alat kandungan/reproduksi, seperti sebelum hamil yang lamanya 6 minggu atau 40 hari pasca persalinan (Jannah, 2011).
b.    Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil  (Varney, 2008).
c.    Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Hanifa, 2006).
d.   Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Buku Acuan Nasional Yankes Maternal Dan Neonatal, 2006).
e.    Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).
f.       Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi (Bennet dan Brown, 1999).

Dalam bahasa latin, waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerperium, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.
           Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu.


B.       URAIAN MATERI
1.    Tujuan Asuhan Nifas
Semua kegiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan maupun di bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian.
1.1.Tujuan masa nifas (dalam Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, 2011) adalah :
a.    Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi.
b.   Pencegahan, diagnosis dini, pengobatan komplikasi pada ibu.
c.    Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bila diperlukan.
d.   Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu serta memungkinkan ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
e.    Imunisasi ibu terhadap tetanus.

1.2.Tujuan Asuhan Nifas (dalam Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum) 2009) adalah :
a.    Melakukan pencegahan, diagnosa dini dan pengobatan komplikasi pada ibu).
b.   Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu.
c.    Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ibu melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
d.   Imunisasi ibu terhadap tetanus.
e.    Mendorong agar dilaksanakan metode yang sehat tentang pemberian makan bayi dan peningkatan pengembangan hubungan antara ibu dan bayi yang baik.

1.3.Tujuan dari perawatan nifas (dalam Buku Ajar Kebidanan Nifas Normal, 2009) adalah :
a.    Memulihkan kesehatan umum penderita
a)      Menyediakan makanan sesuai kebutuhan,
b)      Mengatasi anemia,
c)      Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi,
d)     Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot untuk memperlancar peredaran darah .
b.   Mempercepat kesehatan psikologis.
c.    Mencegah infeksi dan komplikasi.
d.   Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI).
e.    Menganjurkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

1.4.Tujuan Asuhan Masa Nifas (dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2006) adalah :
a.    Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.
b.   Melaksanakan sharing yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c.    Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayi dan perawatan bayi sehat.
d.   Memberikan pelayanan KB.



2.    Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
2.1  Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas (dalam Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, 2011) adalah :
a.    Sebagai teman terdekat, sekaligus pendamping ibu nifas dalam menghadapi saat-saat kritis masa nifas.
b.    Sebagai pendidik dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga.
c.    Sebagai pelaksana asuhan kepada klien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan, penanganan masalah, rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.
2.2  Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas (dalam Buku Ajar Kebidanan Nifas Normal, 2009)  adalah memberi perawatan dan dukungan sesuai kebutuhan ibu, yaitu melalui kemitraan (partnership) dengan ibu. Selain itu, dengan cara :
a.    Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
b.    Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
c.    Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah
d.   Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
e.    Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
f.       Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

3.    Tahapan Masa Nifas
a.    Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
b.    Puerperium intermedial, yaitu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genetal, kira-kira 6-8 minggu.
c.    Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu, bulan, atau tahun.

4.    Kebijakan Program Nasional
Paling sedikit empat kali kunjungan nifas dilakukan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah yang terjadi.
Tahapan Masa Nifas
Kunjungan
Waktu
Tujuan
I
6-8 jam setelah persalinan
1.   Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
2.   Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk jika perdarahan berlanjut
3.   Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai cara mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
4.   Pemberian ASI awal
5.   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6.   Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia
7.   Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus mendampingi ibu dan bayi dalam keadaan stabil

II
6 hari setelah persalinan
1.     Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
2.     Menilai adanya demam
3.     Memastikan agar ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat
4.     Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda penyulit
5.     Memberi konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.

III
2 minggu setelah persalinan
Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan)

IV
6 minggu setelah persalinan
1.     Mengkaji tentang kemungkinan penyulit pada ibu
2.     Memberi konseling keluarga berencana (KB) secara dini

:

KESIMPULAN
 




1.      Pengertian Masa Nifas :
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).
Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam tiga periode yaitu :
a.       Puerperium dini
b.      Puerperium intermedial.
c.       Remote puerperium.

2.      Tujuan Asuhan Nifas
Tujuan dari perawatan nifas ini adalah :
a.         Memulihkan kesehatan umum penderita
a)    Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b)   Mengatasi anemia
c)    Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi
d)   Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot untuk memperlancar peredaran darah
b.        Mempercepat kesehatan psikologis
c.         Mencegah infeksi dan komplikasi
d.        Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)
e.         Menganjurkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

3.      Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas adalah memberi perawatan dan dukungan sesuai kebutuhan ibu, yaitu melalui kemitraan (partnership) dengan ibu.

4.      Tahapan Masa Nifas
Tahapan Masa Nifas
1.
2-6 jam postpartum
2.
2-6 hari postpartum
3.
2-6 minggu postpartum

5.      Kebijakan Program Nasional
Paling sedikit empat kali kunjungan nifas dilakukan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah yang terjadi.
Tahapan Masa Nifas
Kunjungan
Waktu
Tujuan
I
6-8 jam setelah persalinan
1.   Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
2.   Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk jika perdarahan berlanjut
3.   Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai cara mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
4.   Pemberian ASI awal
5.   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6.   Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia
7.   Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus mendampingi ibu dan bayi dalam keadaan stabil
II
6 hari setelah persalinan
1.      Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
2.     Menilai adanya demam
3.     Memastikan agar ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat
4.     Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda penyulit
5.     Memberi konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.

III
2 minggu setelah persalinan
1.   Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan)
IV
6 minggu setelah persalinan
1.   Mengkaji tentang kemungkinan penyulit pada ibu
2.   Memberi konseling keluarga berencana (KB) secara dini



Referensi


  1. Jannah. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
  2. Baiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
  3. Maryunani. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta : CV. Trans Info Media
  4. Varney. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.
  5. Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar