Senin, 03 November 2014

4. Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Kehamilan


         Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai suatu waktu yang krisis dengan suatu titik akhir yang jelas yaitu ketika bayi dilahirkan. Tipe akhir ini merupakan pemecahan krisis tapi apakah wanita tersebut siap untuk titik akhir ini tergantung pada apakah ia telah menyelesaikan proses psikologis secara normal selain kehamilan .
         Emosi seorang wanita hamil masih labil ia dapat mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Seorang wanita hamil jauh lebih terbuka terhadap diri pribadi dan membagi penglamanya dengan orang lain tentang pengalaman hidup.
1.            Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan periode penyesuaian diri bahwa ia hamil. Penerimaan ini merupakan tugas psikologis yang paling penting dalam trimester pertama. Reaksi umum di trimester pertama adalah adanya ambivalen, rasa takut, fantasi  dan khawatir. Ambivalen biasanya berakhir. Spontan ketika ia menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama.
Trimester pertama juga merupakan waktu yang penungguan kehamilan yang mencemaskan menjadi “ mantap” ini terutama berlaku bagi para wanita yang sebelumnya mengalami keguguran, ibu hamil akan lebih percaya pada kehamilannya setelah dapat melewati trimester pertama dengan baik.
Selama trimester pertama kehamilan merupakan rahasianya sendiri untuk dibagi kepada siapapun yang ia pilih. Pikirannya berhubungan terutama dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya, pada tubuhnya, dan kehiduannya. Pada titik ini dipersepsi sebagi suatu yang terpisah.
Umumnya di trimester pertama merupakan masa dimana libido akan menurun meskipun ada beberapa wanita yang mengalami sebaliknya. Oleh karena itu dibutuhkan komunikasi  yang terbuka dan jujur dengan pasanganya agakr tidak terjadi salah penilaian. Penurunan libido ini sangat dipengaruhi oleh kelelahan, mual, payudara yang membesar, rasa ketakutan dan lain-lain.
2.      Trimester Kedua
Trimester kedua disebut sebagai periode kesehatan, dimana wanita-wanita merasa lebih sehat dan terutama bebas dari ketidaknyamanan. Reaksi yang umum terjadi pada trimester kedua adalah perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan janin. Mengembangkan identitas keibuannya sendiri, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
Pada trimester kedua aktifitas dan minat ibu hamil berpusat pada kehamilnnya itu sendiri, melahirkan anak dan persiapan peran ibu. Bagi seorang multipara ini mencakup pemisahan dari hubungan-hubungan yang telah ada dengan anak-anaknya sementara ia menyiapkan segala hal bagi perubahan-perubahan yang dibawa oleh bayi baru.
Pada trimester kedua ini wanita mengkonseptualisasikan bayinya sebagai seorang individu yang terpisah dari ibunya. Perhatiannya diarahkan untuk kesejahteraan bayi dan penyambutan dalam kelompok keluarga.
Kebutuhan biologis seorang wanita hamil dan trimester kedua biasanya meningkat dari trimester I, factor-faktor yang mempengaruhinya adalah pada trimester II relative lebih nyaman dalam hal fisiknya. Ukuran perut wanita belum merupakan masalah dan berkurangnya kekhawatiran kecemasan dan ketakutan.
3.      Trimester ke tiga
Trimester ke tiga sering disebut Periode penunggunan yang waspada, terdapat rasa gelisah  takut yang sedang dikandungnya dapat keluar kapan saja.
Trimester ketiga adalah masa aktif, dimana persiapan untuk kelahiran dan pengauhan terlihat lebih nyata. Ia menjadi lebih protektif terhadap bayinya, menghindari orang atau sesuatu yang dianggapnya berbahaya. Sejumlah ketakutan nampak selama trimester III; misalnya bagaimana keadaan bayinya nanti, cacat apa normal? Kemudian apa jenis kelaminya ? dll. Ketakutan juga disebabkan bagaimana ia harus menjalani persalinanya. Menyakitkan atau tidak menyakitkan. Sehingga depresi ringan merupakan hal yang lumrah. Dalam hal ini bias terdapat ketergantungan dan introversi yang meningkat dengan perasaan tidak berdaya.
Sekali lagi wanita hamil akan mengalami ketidaknyamanan fisik. Ia mungkin merasa canggung, memerlukan dukungan/support yang kuat selain itu pada trimester III keinginan seksualitas wanita sedang haml menurun. Salah satu penyebabnya adalah ukuran perutnya yang besar.

B. DIAGNOSIS KEHAMILAN
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan (trimester) : (a) kehamilan trimester I antara 0-12 minggu, (b) kehamilan trimester II antara 12-28 minggu, dan (c) kehamilan trimester III antara 28-40 minnu.
1.      Tanda dan Gejala kehamilan
§  Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele :
TTP = (hari pertama HT + 7 ) dan ( bulan HT + 3)
§  Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir pada triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
§  Mengidam (ingin makanana khusus)
Ibu sering meminta makanan atau minuman tetentu teutama pada bulan-bulan triwulan pertama
§  Tidak tahan suatu bau-bauan
§  Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias pingsan
§  Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian napsu makan timbul kembali
§  Lelah (fatigue)
§  Payudara membesar, teri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar
§  Miksi sering : karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan ke II kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
§  Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid
§  Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kostikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra =grisea)
§  Epulis : hipertrofi dari papil gusi
§  Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan terakhir.

2. Tanda-tanda Kemungkinan hamil
§  Perut membesar
§  Uterus membesar, terjadi perubahan bentuk , besar, dan konsistensi dari rahim.
§  Tanda Hegar
§  Tanda Chadwick
§  Tanda piscaseck
§  Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Broxton –hicks
§  Teraba ballottement
§  Reaksi kehamilan positif

2.      Tanda pasti (tanda positif)
§  Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
§  Denyut jantung janin
a.       didengar dengan stethoscope/monoral Laennec
b.      dicatat dan didengar dengan lat Doppler
c.       dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d.      dilihat pada ultrasonografi
§  Terlihat tulang-tulang janin dalam foto- roentgen

  1. PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN IBU HAMIL
1. T ujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil
Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Tujuan khusus adalah :
a.       Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b.      Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin
c.       Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
d.      Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.

3.      Jadwal pemeriksaan kehamilan
§  Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan
§  Periksa ulang 1 X sebulan sampai kehamilan 7 bulan
§  Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
§  Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Beberapa istilah yang dipakai untuk pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah :
a.       Antenatal care : pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak
b.      Prenatal care : pengawasan pra-kelahiran
c.       Anteprtal care : pengawasan sebelum bersalin, lebih ditujukan pada keadaan ibu
4.      Pemeriksan Ibu hamil
Anamnesa
a.       Anamnesa identitas istri dan suami ; nama, umur, agama, pekerjaan, alamat dan sebagainya.
b.      Anamnesa Umum :
§  Tentang keluhan-keluhan, napsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya.
§  Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan – 3, dan tahun +1.
TTP = hari +7 bulan -3, tahun 1 HT
§  Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.
Inspeksi & Pemeriksaran Fisik Diagnostik
      Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan lege-artis , tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan jantung, paru-paru dan sebagainya.

Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi

Palpasi
      Ibu hamil disuruh berbaring telentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memekai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah  palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.

Palpasi perut untuk menentukan :
§    Besar dan konsistensi rahim
§    Bagian-bagian janin, letak, presentasi
§    Gerakan janin
§    Kontraksi Broxton-hicks dan his


Cara palpasi ada bermacam-macam :
§  Menurut Leopold dengan variasi
§  Menurut Knebel
§  Menurut Budin,         
§  Menurut Ahlfeld


     Manuver palpasi menurut Leopold :
     Leopold: -
- pemeriksa menghadap kearah muka ibu hamil
-          menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
      janin dalam fundus
-          konsistensi rahim

                variasi menurut Knebel :
-          menetukan letak kepala atau bokong
      dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas simpisis.

   Leopold II :
-          menentukan batas samping rahim kanan kiri
-          meentukan letak punggung janin
-          pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

      Variasi menurut Budin :
-          Menentukan letak punggung dengan
Satu tangan menekan di fundus







      Leopold III :
-     menentukan bagain terbawah janin
-          apakah bagian terbawah janin sudah
    masuk atau masih goyang

     Variasi menurut Ahlfeld:
-          menentukan letak punggung dengan pinggir
 tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut


    Leopold IV
              - pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
 - bias juga menentukan bagian terbawah
   janin apa dan berapa jauh sudah   
    masuk pintu atas panggul.




Auscultasi

Digunakan stetoskop monoral ( stetoskop obstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) . yang dapat kita dengarkan adalah :
1. dari janin :
·         djj pada bulan ke 4-5
·         bising tali pusat
·         gerakan dan tendangan janin

      2. dari ibu :
·         bising rahim (uterine soufflé)
·         bising aorta
·         peristaltic usus

Metode AUVARD : tempat denyut jantung menurut letak janin dalam rahim.
                       
                Cara menghitung Djj :
·         setiap menit misalnya 140 kali per menit

·         dihitung satu menit penuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar