Senin, 03 November 2014

1. Prinsip Deteksi Dini Ibu dengan Kelainan, Komplikasi, serta Penyakit dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas


1.1.       DETEKSI DINI PENYULIT KEHAMILAN
Selama dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas, seorang wanita dapat mengalami kelainan sebagai komplikasi. Dalam siklus kehamilan sampai nifas ini melibatkan perubahan fisik maupun psikologis dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga dan lingkungan. Maka dari itu, bidan bertugas untuk melakukan deteksi dini kelainan, komplikasi, dan penyakit untuk didapatkan kehamilan, persalinan, dan nifas yang aman.

1.1.1. PEMERIKSAAN DINI KEHAMILAN
Setiap ibu hamil memiliki resiko akan terjadinya komplikasi atas kehamilannya, maka setiap ibu hamil dianjurkan mengunjungi bidan/ dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya komplikasi, kelainan, atau penyakit dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.

1.1.2. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER I
Kebijakan program untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari:
a. 1 kali pada trimester pertama, yaitu sebelum umur kehamilan 14 minggu.
b. 1 kali pada trimester ketiga, yaitu selama umur kehamilan 14 – 28 minggu.
c. 2 kali pada trimester ketiga, yaitu selama umur kehamilan 28-36 minggu dan setelah umur kehamilan 36 minggu.
Tujuan dilakukan kontak dini kehamilan trimester I adalah untuk memperkenalkan ibu dengan layanan kebidanan, dimana dalam kunjungan dini akan terjadi pertukaran informasi antara ibu dan bidan dalam rangka mendiskusikan, merencanakan, dan mengimplemetasikan asuhan selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
Semakin dini kontak pertama yang dilakukan dengan bidan, semakin tepat dan bermanfaat saran yang diberikan oleh bidan, terutama yang menghubungkan antara nutrisi dan asuhan terhadap organ janin yang sedang berkembang dan hampir sepenuhnya terbentuk pada usia kehamilan 12 minggu.

1.1.3. PELAYANAN ANC BERDASAR KEBUTUHAN INDIVIDU
Pelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varices. Namun demikian, pelayanan ANC tetap harus mempertimbangkan keterbatasan yang terjadi akibat alokasi sumber daya berdasarkan tempat tinggal ibu, dan layanan apa saja yang tersedia di tempat tersebut. Ibu hamil dapat memilih tempat pelayanan ANC sesuai keinginan seperti di BPM , klinik kebidanan, dan Rumah Sakit.

1.1.4. SKRINING UNTUK DETEKSI DINI
Tujuan skrining adalah untuk melakukan deteksi dini suatu keadaan yang abnormal dan untuk membuat diagnosa banding. Skrining merupakan abnormal dan untuk membuat diagnosa banding. Skrining merupakan fungsi utama seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan. Tindakan yang umum dilakukan oleh bidan adalah melakukan skrining secara berkala pada ibu untuk mendeteksi setiap penyimpangan dari keadaan normal.
a.    Kunjungan I (sebelum 14 minggu), dilakukan untuk:
-     Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
-     Mendeteksi masalah dan menanganinya
-     Melakukan tindakan pencegahana seperti tetanus neonatorum, anemia, dan penggunaan praktik tradisional yang merugikan.
-     Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
-     Mendorong perilaku yang sehat.
b.    Kunjungan II (14-28 minggu), dilakukan untuk:
-     Sama seperti kunjungan pertama, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia (tanya ibu mengenai gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, dan periksa proteinurin).
c.    Kunjungan III (28-36 minggu), dilakukan untuk:
-     Sama seperti kunjungan kedua,ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
d.   Kunjungan IV (setelah 36 minggu), dilakukan untuk:
-     Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III, ditambah deteksi dini letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang membutuhkan kelahiran di Rumah Sakit.
Pengetahuan menyeluruh seorang bidan mengenai tanda dan gejala adanya komplikasi kehamilan sangat diperlukan untuk mengenali penyimpangan dari kondisi normal. Dengan demikian, seorang bidan dapat melakukan skrining pada ibu hamil untuk mendeteksi kondisi yang abnormal.

1.2.       DETEKSI DINI PENYULIT PERSALINAN
Persalinan tidak selalu berjalan dengan normal. Oleh karena itu, pada saat memberikan asuhan kepada ibu yang sedang bersalin, penolong harus waspada terhadap masalah yang mungkin terjadi. Selain itu, deteksi dini penyulit persalinan juga tidak kalah pentingnya demi kesuksesan dan kelancaran jalannya proses kelahiran. Deteksi dini adanya penyulit pada proses persalinan dapat dilakukan dengan partograf. Dengan penggunaan partograf pada pemantauan kemajuan persalinan kala I fase aktif, seorang bidan dapat mengetahui adanya persalinan kala I lama untuk dapat segera melakukan rujukan pada tempat pelayanan yang menyediakan peralatan dan sumber daya manusia untuk penatalaksanaan komplikasi persalinan kala I.

1.3.       DETEKSI DINI PENYULIT MASA NIFAS
Selama masa kehamilan terjadi banyak perubahan pada sistem tubuh ibu, sehingga setelah persalinan terjadi proses pemulihan seperti keadaan sebelum hamil, diantaranya: peningkatan produksi urin untuk mengurangi hemodilusi darah, peningkatan suhu tubuh pada 24 jam pertama post partum (37,50 C - 380C) sebagai akibat kehilangan cairan saat persalinan dan kelelahan. Hal tersebut bukan merupakan keadaan patologis jika terjadi pada hari-hari pertama post partum. Tetapi apabila terjadi peningkatan suhu pada hari ketiga post partum, waspada terjadinya infeksi pada nifas, maka informasi mengenai perubahan yang terjadi pada masa nifas dipandang perlu untuk disampaikan pada ibu nifas dan keluarga, sebagai salah satu cara untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari keadaan normal menjadi abnormal, paling sedikit dilakukan empat kali kunjungan masa nifas, yaitu:
a. 6-8 jam setelah persalinan.
b. 6 hari setelah persalinan.
c. 2 minggu setelah persalinan.

d. 6 minggu setelah persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar