1. Tujuan
Setelah membaca materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
1) Memberikan
contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang nutrisi dan cairan dengan benar.
2) Memberikan
contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang ambulasi dengan benar.
3) Memberikan
contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang eliminasi BAB/BAK dengan benar.
4) Memberikan
contoh dan mempersiapkan kebutuhan dasar ibu nifas tentang kebersihan diri dan
perineum dengan benar.
5) Memberikan
contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang istirahat dengan benar.
6) Memberikan
contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang seksual dengan benar.
7) Melakukan senam nifas dengan benar.
2. Uraian Isi Pelajaran
Materi yang ada dalam BAB ini yaitu:
1)
Nutrisi dan cairan
2)
Ambulasi
3)
Eliminasi
4)
Kebersihan diri dan perineum
5)
Istirahat
6)
Seksual
7)
Senam nifas
3. Penjelasan
Teori
1.1 Nutrisi dan Cairan
1)
Nutrisi
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori.
Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses
pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui
memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. Kalori pada 6 bulan
pertama kemudian + 500 k. Kalori bulan selanjutnya
2) Gizi Ibu Menyusui
a.
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
b.
Makan diet berimbang untuk mendapatkan
protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
c.
Minum sedikitnya 3 liter setiaphari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca bersalin.
e.
Minum Vitamin A (200.000 unit) agar bisa
memberikan Vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
f.
Sesudah satu bulan pasca persalinan,
makanlah makanan yang mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat
badan si ibu.
g.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua,
kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu
meembutuhkan kalori Iebih banyak dari pada ibu menyusui satu bayi saja. Jika
ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut sampai
setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan
hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.
h.
Penurunan berat badan lebih dari setengah
kilogram perminggu dan pembatasan kalori yang terlalu ketat akan rnengganggu
gizi dan kesehatan ibu serta dapat membuat ibu memproduksi ASI lcbih lanjut.
3) Karbohidrat
Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa
(gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih
besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan
mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.
4) Lemak
Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah
kalori yang diproduksi oleh air susu ibu.
5) Protein
Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah
sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna
whey menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrient
kedalam aliran darah bayi. Sumber karbohidrat yaitu :
a. Nabati :tahu, tempe dan kacang – kacangan
b. Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting
6) Vitamin dan Mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh.
Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat
perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan
bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan
adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6,
tiamin dan As.folat dalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan
suplemen yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi
cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi.
a.
Sumber vitamin : hewani dan nabati
b.
Sumber mineral : ikan, daging banyak
mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan yodium.
7)
Cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi.
a.
Asupan tablet tambah darah dan zat besi
diberikan seta= 40 hari post partum
b.
Minuman kapsul Vit A (200.000 unit)
1.2 Ambulansi
Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah mengapa Ibu disarankan
tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh
pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup
beristirahat, dimana Ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk
mencegah perdarahan post partum. Setelah itu, mobilisasi perlu dilakukan agar
tidak tcrjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah Ibu. Pada persalinan
normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infuse atau kateter dan
tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan
pergi kc wc dcngan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal.
Sebelum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam
serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mcngayunkan
tungkainya dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’
24-36 jam sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidural, pemulihan
sensibilitas yang total harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai.
Setelah itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah di
dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa
dihindari.
Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan
miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada
hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari
keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi
tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Terkait
dengan mobilisasi, Ibu sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini:
1)
Mobiliasi jangan dilakukan terlalu cepat
sebab bisa menyebabkan Ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi Ibu masih lemah
atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat
dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan gangguan fungsi organ
tubuh, aliran darah tersumbat, teranggunya fungsi otot dan lain-lain.
2)
Kondisi tubuh akan cepat pulih jika Ibu
melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi
di dalam tubuh pun bisa bcrfungsi normal kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian
menyebutkan early ambulation (gerakan sesegera mungkin) bisa
mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan
terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan
bisa menyebabkan infeksi.
3)
Jangan melakukan moblisasi secara
berlebihan karena bisa membebani jantung.
Latihan postnatal dilakukan seperti diuraikan dalam gambar 20.2. biasanya
latihan dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari sekali dengan pengawasan
Bidan. Pada beberapa Rumah Sakit, fisioterapis menyelenggarakan kelas-kelas
latihan postnatal pada hari-hari tertentu setiap minggu.
4)
Tujuan latihan dijelaskan pada lbu
sehingga la menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk mengikuti latihan
ketika di Rumah Sakit dan akan melanjutkannya setelah di rumah nanti.
Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan
bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah atau
memperbaiki stres inkontinensia, dan membantu memperbaiki sirkulasi darah di
seluruh tubuh.
1.3 Eliminasi : BAB/BAK
1)
Fungsi Sistem
Perkemihan
a.
Mencapai hemostatis internal
a)
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Cairan yang terdapat dalam tubuh terdiri dari air dan unsur-unsur yang
terlarut di dalamnya. 70 % dari air tubuh terletak di dalam sel-sel dan dikenal
sebagai cairan intraselular. Kandungan air sisanya disebut cairan
ekstraselular. Cairan ekstraselular dibagi antara plasma darah, dan cairan yang
langsung memberikan lingkungan segera untuk sel-sel yang disebut cairan
interstisial (Cambridge, 1991: 2)
Edema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan
keseimbangan cairan dalam tubuh.
Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau volume air yang terjadi
pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
b)
Keseimbangan asam basa tubuh
(a)
Batas normal PH cairan tubuh adalah
7,35-7,40
(b)
Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika
PH
(c)
Mengeluarkan sisa metabolisme, racun dan
zat toksin
(d)
Ginjal mengekskresi hasil
akhir metabolisme protein yang mengandung nitrogen terutama : urea, asam urat,
dan kreatinin.
2)
Keseimbangan dan
Keselarasan Berbagai Proses di Dalam Tubuh
- Pengaturan Tekanan Darah
Menurunkan volume darah dan serum sodium (Na) akan meningkatkan serum
pottasium lalu merangsang pengeluaran renin yang dalam aliran darah diubah
menjadi angiotensin yang akan mengekskresikan aldosteron sehingga mengakibatkan
terjadinya retensi Na+ + H2O kemudian terjadi peningkatan volume darah yang
meningkatkan tekanan darah.
Angiotensin juga dapat menjadikan vasokontriksi perifer yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah.
- Perangsangan produksi sel darah merah
Dalam pembentukan sel darah merah
diperlukan hormon eritropoietin untuk merangsang sumsum tulang hormon ini
dihasilkan oleh ginjal.
3) Sistem Urinarius
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut menyebabkan
peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar sterorid setelah wanita
melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa pasca
partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita
melahirkan. Diperlukan kira-kira dua sampai 8 minggu supaya hipotonia pada
kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum
hamil (Cunningham, dkk ; 1993). Pada sebagian kecil wanita, dilaktasi traktus
urinarius bisa menetap selama tiga bulan.
a. Komponen Urine
Glikosuria ginjal diinduksikan oleh kehamilan menghilang. Laktosuria
positif pada ibu meyusui merupakan hal yang normal. BUN (blood urea nitrogen),
yang meningkat selama pasca partum, merupakan akibat otolisis uterus yang
berinvolusi, Pemecahan kelebihan protein di dalam sel otot uterus juga
menyebabkan proteinuria ringan (+1) selama satu sampai dua hari setelah wanita
melahirkan. Hal ini terjadi pada sekitar 50% wanita. Asetonuria bisa terjadi
pada wanita yang tidak mengalami komplikasi persalinan atau setelah suatu
persalinan yang lama dan disertai dehidrasi.
b. Diuresis Postpartum
Dalam 12 jam pasca melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan yang
tertimbun di jaringan selama ia hamil. Salah satu mekanisme untuk mengurangi
cairan yang teretensi selama masa hamil ialah diaforesis luas, terutama pada
malam hari, selama dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan. Diuresis
pascapartum, yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya
peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume
darah akibat kehamilan, merupakan mekanisme tubuh untuk mengatasi kelebihan
cairan. Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urine
menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca partum. Pengeluaran
kelebihan cairan yang tertimbun selama hamil kadang-kadang disebut kebalikan
metabilisme air pada masa hamil (reversal of the water metabolisme of
pregnancy)
c. Uretra dan Kandung Kemih
Trauma bila terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan,
yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami
hiperemesis dan edema, seringkali disertai di daerahdaerah kecil hemoragi.
Kandung kemih yang oedema, terisi penuh dan hipotonik dapat mengakibatkan
overdistensi, pengosongan yang tak sempurna dan urine residual kecuali jika
dilakukan asuhan untuk mendorong terjadinya pengosongan kandung kemih bahkan
saat tidak merasa untuk berkemih.
Pengambilan urine dengan cara bersih atau melalui kateter sering
menunjukkan adanya trauma pada kandung kemih. Uretra dan meatus urinarius bisa
juga mengalami edema.
Kombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih
setelah bayi lahir, dan efek konduksi anestesi menyebabkan keinginan untuk
berkemih menurun. Selain itu, rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat
dorongan saat melahirkan, leserasi vagina, atau episiotomi menurunkan atau
mengubah refleks berkemih. Penurunan berkemih, seiring diuresis pascapartum,
bisa menyebabkan distensi kandung kemih. Distensi kandung kemih yang muncul
segera setelah wanita melahirkan dapat menyebabkan perdarahan berlebih karena
keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan balk. Pada masa
pascapartum tahap lanjut, distensi yang berlebihan ini dapat menyebabkan
kandung kemih lebih peka terhadap infeksi sehingga mengganggu proses berkemih
normal (Cinningham, dkk, 1993). Apabila terjadi distensi berlebih pada
kandung kemih dalam mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni). Dengan
mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan
pulih kembali dalam lima sampai tujuh hari setelah bayi lahir
4) Inkontinensi Urine
- Pengertian
Ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk
mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih Jika kandung kemih dikosongkan
secara total selama inkontinensi (Inkontinensi komplit) Jika kandung kemih
tidak secara total dikosongkan selama inkontinensia (inkontinensi sebagian)
- Penyebab Inkontinensi
a) Proses ketuaan
b) Pembesaran kelenjar prostate
c) Spasme kandung kemih
d) Menurunnya kesadaran
e) Menggunakan obat narkotik sedative
- Ada beberapa jenis inkontinensi yang dapat
dibedakan :
a) Total inkontinensi
Adalah kelanjutan dan tidak dapat diprediksikan keluarnya urine.
Penyebabnya biasanya adalah injury sfinter eksternal pada laki-laki, injury
otot perinela atau adanya fistula antara kandung kemih dan vagina pada
wanita dan kongenital atau kelainan neurologis.
b) Stress inkontinensi
Ketidaksanggupan mengontrol keluarnya urine pada waktu tekanan abdomen
meningkat contohnya batuk, tertawa — karena ketidaksanggupan sfingter eksternal
menutup.
c)
Urge inkontinensi
Terjadi pada waktu kebutuhan berkemih yang baik, tetapi tidak dapat
ketoilet tepat pada waktunya. Disebabkan infeksi saluran kemih bagian bawah
atau spasme kandung kemih.
d)
Fungisonal inkontinensi
Adalah involunter yang tidak dapat diprediksi keluarnya urine. Biasa
didefinisikan sebagai inkontinensi persists karena secara fisik dan mental
mengalami gangguan atau beberapa faktor lingkungan dalam persiapan untuk buang
air kecil di kamar mandi.
e)
Refleks inkontinensi
Adalah involunter keluarnya urine yang diprediksi intervalnya ketika ada
reaksi volume kandung kemih penuh. Klien tidak dapat merasakan pengosongan
kandung kemihnya penuh.
5)
Enuresis
a.
Pengertian
a)
Sering terjadi pada anak-anak
b)
Umumnya terjadi pada malam hari —
nocturnal enuresis
c)
Dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
b.
Penyebab
Enuresis
a)
Kapasitas
kandung kemih lebih besar dari normalnya
b) Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari
indikasi dari keinginan
berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bagun tidur untuk
kekamar mandi.
c) Kandung kemih irritable dan seterusnya tidak dapat
menampung urine dalam jumlah besar.
d) Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah
(misalnya persaingan dengan saudara kandung, cekcok dengan orang tua). Orang
tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa
dibantu untuk mendidiknya.
e) lnfeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau
neurologi sistem perkemihan.
f) Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau
makanan pemedas
g) Anak yang takut jalan pada gang gelap untuk kekamar
mandi.
6) Perubahan Sistemik Pascapartum, Urinarius
Setelah melahirkan, sistem urinarius kembali kepada kondisi seperti sebelum
hamil. Perubahan ini merupakan perubahan yang retrogresif yang efeknya banyak
menghabiskan tenaga dan berat badan. Hamper segera setelah melahirkan,terjadi
diuresis untuk membersihkan tubuh dari kelebihan cairan yang di kumpulkan oleh
tubuh selama kehamilan.
a.
Temuan kajian :
a)
Kehilangan tonus kandung kemih untuk
sementara
b)
Kehilangan sensasi untuk berkemih
c)
Uterus terdesak oleh distensi kandung
kemih
d)
Peningkatan produksi urin
e)
Peningkaatan keringat
b.
Implikasi keperawatan :
a)
dapatkan riwayat pascapartum dan lakukan
pemeriksaan fisik lengkap
b)
dapatkan riwayat proses persalinan lengkap
c)
kaji distensi kandung kemih dengan palpasi
atau perkusi diatas abdomen dan diatas simfisis pubis.
d)
palpasi fundus uteri; fundus yang lunak
dan redup mungkin mengindikasikan distensi kandung kemih.
e)
anjurkan kepada klien untuk berjalan ke
kamar mandi dan berkemih pada akhir
f)
jam pertama pascapartum.
g)
temani klien selama proses berkemihnya
yang pertama untuk mengantisipasi
h)
rasa pusing yang dialami klien.
i)
nyalakan keran air, berikan klien segelas
air, atau alirkan air hangat diatas vulva untuk membantu proses berkemih.
j)
pasang kateter jika kandung kemih klien
mengalami distensi dank lien tidak mampu untuk berkemih sendiri pada akhir jam
pertama.
k)
pantau masukan dan keluaran engan ketat
untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairaan.
1.4 Kebersihan Diri dan Perineum
1)
Pengertian
Kebersihan
Dibawah ini dijelaskan macam-macam pengertian kebersihan yaitu sebagai
berikut :
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,
sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses
penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga
berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau,
tidak malu, tidak mcnyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri,
seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan mcmakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan
sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan air dan sabun, atau
menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan
influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap
jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta
membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman
dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan
manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah
sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di
pabrik semikonduktor yang bebas debu.
2) Kebersihan Pada Masa Nifas
Empat puluh minggu masa kehamilan telah terlewati dengan mulus. Namun masih
harus menjalani proses yang tak kalah merepotkan, yakni proses “pembersihan
diri” alias masa nifas. Biasanya berlangsung 40 hari. Tahapan-tahapan selama
masa nifas ini, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah
tersebut mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (nekrosis), serta
sel-sel dinding rahim (endometrium), yang disebut lokia. Ibu pasca melahirkan
akan mengalami empat tahapan perubahan lokia dalam masa nifas ini:
a.
Merah segar
(lokia lubra).
Tahap pertama ini akan berlangsung selama tiga hari pertama setelah
melahirkan. Darah pada tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman
penyakit.
b.
Merah dan
berlendir (lokia sanguinolenta).
Untuk tahapan kedua ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu
c.
Kuning
kecoklatan lalu merah muda (lokia serosa).
Cairan yang berwarna seperti ini biasanya mulai keluar dua minggu hingga
satu bulan setelah melahirkan.
d.
Kekuningan lalu
bening (lokia alba).
Cairan ini keluar selama sekitar dua minggu, yakni dari minggu keempat
sampai minggu keenam. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa
nifas Anda berlangsung normal. Kebersihan yang kurang terjaga di masa nifas
bukan hanya dapat mengundang infeksi pada vagina tapi juga rahim.
Pada prinsipnya, urgensi kebersihan vagina pada saat nifas dilandasi
beberapa alasan yaitu :
a.
Banyak darah dan kotoran yang keluar dari
vagina.
b.
Vagina berada dekat saluran buang air
kecil dan buang air besar yang tiap hari kita lakukan.
c.
Adanya luka di daerah perineum yang bila
terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.
Vagina merupakan organ terbuka yang mudah
dimasuki kuman. Untuk kemudian menjalar ke rahim.
3) Langkah Menjaga Kebersihan Vagina
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
a.
Siram mulut vagina hingga bersih dengan
air setiap kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan
bersih. Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran
yang menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang
mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
b.
Vagina boleh dicuci menggunakan sabun
maupun cairan antiseptik karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang
penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.
c.
Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka
jahilan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk
berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
d.
Yang kadang terlupakan, setelah vagina
dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila
seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah
dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina
akan tetap lembap dan kotor.
e.
Setelah
dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru.
Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam
sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.
f.
Setelah
semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotik yang
dircsepkan oleh dokter.
4) Perawatan Pada Tindakan Episiotomi
Jika persalinan normal sampai memerlukan tindakan episiotomi, ada beberapa
hal yang harus dilakukan agar proses pemulihan berlangsung seperti yang
diharapkan.
Inilah cara perawatan setelah episiotomi:
a.
Untuk menghindari rasa sakit kala buang
air besar, ibu dianjurkan memperbanyak konsumsi serat seperti buah-buahan dan
sayuran. Dengan begitu tinja yang dikeluarkan menjadi tidak keras dan ibu tak
perlu mengejan. Kalau perlu, dokter akan memberikan obat untuk melembekkan
tinja.
b.
Dengan kondisi robekan yang terlalu luas
pada anus, hindarkan banyak bergerak pada minggu pertama karena bisa merusak
otot-otot perineum. Banyak-banyaklah duduk dan berbaring. Hindari berjalan
karena akan membuat otot perineum bergeser.
c.
Jika kondisi robekan tidak mencapai anus,
ibu disarankan segera melakukan mobilisasi setelah cukup beristirahat (lihat
boks Perhatikan Tahapan Mobilisasi.
d.
Setelah buang air kecil dan besar atau
pada saat hendak mengganti pembalut darah nifas, bersihkan vagina dan anus
dengan air seperti biasa. Jika ibu benar-benar takut untuk menyentuh luka
jahitan disarankan untuk duduk berendam dalam larutan antiseptik selama 10
menit. Dengan begitu, kotoran berupa sisa air seni dan feses juga akan hilang.
e.
Bila memang dianjurkan dokter, luka di
bagian perineum dapat diolesi salep antibiotik.
5) Bila Terjadi Infeksi
Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan perawatan pasca
persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada di perineum sehingga memilih
tidak membersihkannya. Padahal, dalam keadaan luka, perineum rentan didatangi
kuinan dan bakteri sehingga mudah terinfeksi. Gejala-gejala infeksi yang dapat
diamati adalah :
a.
suhu tubuh melebihi 37,5° C.
b.
menggigil, pusing, dan mual
c.
keputihan
d.
keluar cairan seperti nanah dari vagina
e.
cairan yang keluar disertai bau yang
sangat
f.
keluarnya cairan disertai dengan rasa
nyeri
g.
terasa nyeri di perut
h.
perdarahan kembali banyak padahal
sebelumnya sudah sedikit. Misalnya, seminggu sesudah melahirkan, pendarahan
mulai berkurang tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.
i.
Bila ada tanda-tanda seperti di atas,
segera periksakan diri ke dokter. Infeksi vagina yang ringan biasanya
ditindaklanjuti dengan penggunaan antibiotik yang adekuat untuk membunuh
kuman-kuman yang ada di situ.
6) Alasan Menjaga Kebersihan Vagina
Setelah seluruh hasil pemantauan dinyatakan baik, ibu bisa meneruskan
perawatan secara pribadi. Selama masa pasca persalinan, entah itu normal atau
sesar, akan terjadi perdarahan selama 40 hari atau masa nifas. Di sinilah
pentingnya menjaga kebersihan di daerah seputar vagina dengan saksama.
Kebersihan vagina selama masa nifas harus dilakukan karena beberapa alasan,
seperti :
a.
Banyak darah dan kotoran yang keluar dari
vagina.
b.
Vagina merupakan daerah yang dekat dengan
tempat buang air kecil dan tempat buang air besar yang tiap hari kita lakukan.
c.
Adanya luka di daerah perineum yang bila
terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.
Vagina merupakan organ terbuka sehingga
mcmudahkan kuman yang ada di daerah tersebut menjalar ke rahim.
1.5 Istirahat
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat
penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk
beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan
beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus
pekerjaan bersalin,bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang
akan terjadi pada hal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal :
begitu banyak yang harus dipelajari asi yang diproduksi dalam payudara,
kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta
menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta keprihatian yang tidak ada
kaitannya dengan situasi ini. Dengan tubuh yang letih dan mungkin Pula pikiran
yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan
istirahat yang cukup.
1)
Istirahat Malam
Selama satu atau dua malam yang pertama, ibu yang baru mungkin memerlukan
obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar
diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur
ini dan ia benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta
fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa
lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian
lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan
menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau
tcrganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum
pasien menggunakan obat tidur. Setelah hari kedua postnatal ,pemberian obat
tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan
jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus dibantu agar dapat
beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu tanpa alasan. Hal-hal kecil yang
menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air
dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum
suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu. Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan
semua keadaan yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan
salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.
2)
Istirahat Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun
banyak orang mengatakan hal tersebut harus pulang ke rumah untuk bisa
beristirahat merupakan pernyataan yang sering terdengar dan petugas yang
terlibat dalam unit asuhan maternitas harus mendengarkan serta mencari mcngapa
keluhan tersebut bisa tcrjadi. Pada hampir setiap rumah
sakit bersalin, priode istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan
kerapkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang tirai ditarik, radio
dimatikan, staf keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin
berkunjung dilarang dan pangilan telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali
benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana
memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan bantal di
bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus jika posisi nyaman baginya. Priode
istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat
besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore harinya.
Kalau ditanya apa yang membuat bangsal postnatal
tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal yang terjadi. Kejadian
yang rutin dan teratur,seperti visite dokter, program latihan, peragaan dalam
memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan masalah. Kegiatan-kegiatan
yang membutuhkan curahan emosi, seperti menghadapi tamu dan panggilan telpon
dari luar, atau menulis surat ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan
selamat dan hadiah, semua ini lah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang
kali perawat yang dapat merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal
semacam itu. Dapat membantunya dengan membahas prioritas, Apakah setiap orang
yang mangirim surat ucapan selamat benar-benar memerlukan jawaban. Di samping itu,
perawat harus berhati-hati pada saat jam kunjungan untuk menjaga agar ibu tidak
terlalu lelah.
3)
Tidur
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah
melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan
kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri
perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa
tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya
dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan
kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam
2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan
pola tidur yang lebih besar. Yang sangat di idamkan ibu
baru adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2
pertama setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan
tenaganya yang terkuras habis.
Banyak orang yang mengalami sulit tidur. Orang dewasa butuh rata – rata 7 –
8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat
orang semakin tua. Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 – 6 jam,
sesekali begadang tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok harinya.
Gangguan tidur yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi
yang membuat Anda torus capai, kesal, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton
atau gejala fisik seperti nyeri, masalah pernafasan dan hot flush ( serangan
rasa panas ) Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur.
Kurang istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a.
Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
b.
Memperlambat proses involusio uterus dan
meningkatkan perdarahan
c.
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di
malam hari:
a.
Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat
sama setiap hari. Bahkan jika lelah jangan tidur siang.
b.
Jangan makan makanan berat kurang dart
tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, tch, minuman kola, alkohol dan
merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat
setengah jam sebelum tidur.
c.
Lakukan hal yang membantu Anda mengatasi
kesulitan tidur
d.
Coba obat herbal yang membuat tidur
nyenyak
e.
Jika Anda merasa tegang, lakukan latihan
relaksasi beberapa saat sebelum tidur. Berendamlah dalam air hangat. Minyak
lavender
f.
Jangan makan makanan berat kurang dari
tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, tch, minuman kola, alkohol dan
merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat
setengah jam sebelum tidur.
g.
Lakukan hal yang membantu Anda mengatasi
kesulitan tidur
Mengelola tidur , coba tip berikut :
a.
Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam
sebelum waktu tidur dan baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat
ruangan tenang, redup dan sejuk.
b.
Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30
menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV.
c.
Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas
untuk esok harinya, taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat.
1.6 Seksual
Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari, menurut orang awam
merupakan masa nifas yang penting untuk di pantau. Nifas merupakan masa
pembersihan rahim, sama hal nya seperti masa haid. Darah nifas mengandung
trombosit, sel – sel degeneratif, set – sel mati dan sel – sel endometrium.
Banyak pasangan suami – istri merasa frekuensi berhubungan intim semakin
berkurang setelah memiliki anak. Ada anggapan bahwa wanita usai persalinan
kurang bergairah karena pengaruh hormon. Terutama pada bulan – bulan pertama
pasca melahirkan, kegiatan mengurus bayi dan menyusui membuat istri lebih
banyak mencurahkan perhatian kepada si kecil di bandingkan suami. Untuk
memiliki waktu berdua saja sulit apalagi berhubungan intim. Beberapa bulan
pertama setelah melahirkan, memang hormon pada wanita akan di program ulang
untuk menyusui dan mengasuh bayi. Waktu dan tenaga seakan tercurah hanya untuk
si kecil, sehingga sulit rasanya mencari waktu untuk berhubungan intim.
Ibu yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6
minggu persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa
itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas
section cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu
persalinan di pastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan, hubungan seks
bahkan telah boteh dilakukan 3 – 4 minggu setelah proses melahirkan itu.
Meskipun hubungan telah dilakukan setelah minggu ke – 6 adakalanya ibu – ibu
tertentu mengeluh hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah
beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau
rasa nyeri waktu senggarna. Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan
yang bisa menjadi penyebab, yaitu :
1)
Sesuai tradisi. Setelah melahirkan ibu –
ibu sering mengkonsumsi jamu – jamu tertentu. Jamu – jamu ini mengandung zat
zat yang memiliki sifat astringents yang berakibat menghambat produksi cairan
pelumas pada vagina saat seorang wanita terangsang seksual.
2)
Jaringan baru yang terbentuk karena proses
penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih sensitif.
3)
Faktor psikologis yaitu kecernasan yang
berlebihan turut berperan. Hubungan seksual yang memuaskan memerlukan suasana
hati yang tenang. Kecemasan akan menghambat proses perangsangan sehingga
produksi cairan pelumas pada dinding vagina akan terhambat. Cairan pelumas yang
minim akan berakibat gesekan penis dan dinding vagina tidak terjadi dengan
lembut, akibatnya akan terasa nyeri dan tidak jarang akan ada luka lecet baik
pada dinding vagina maupun kulit penis suami. Kondisi inilah yang menyebabkan
rasa sakit. Selain itu ada dua lagi penyebab yang mungkin menurunkan gairah
seksual ibu pascamelahirkan. Pertama penyebab langsung seperti luka pada
persalinan. Kemudian penyebab tidak langsung seperti depresi, baby blues atau
kelelahan.
Pada prinsipnya, tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual setelah
selesai masa nifas 40 hari. Hormon prolaktin tidak akan membuat ibu kehilangan
gairah seksual. Beragam perilaku seksual pada ibu – ibu pasca melahirkan yang
menyusui, Jika sebagian lagi merasa tidak bergairah untuk melakukan kegiatan
seksual, sedangkan sebagian lagi merasakan hasrat seksual yang tinggi. Intinya
ialah permasalahan psikologis ibu untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang
ibu sudah tidak mengatami luka pasca persalinan, maka boleh – boleh saja.
1.7 Senam Nifas
Setelah ibu
melahirkan maka ibu memasuki masa nifas. Masa nifas atau yang lazim disebut
dengan puerperium adalah waktu yang dimulai setelah partus selesai (plasenta
lahir) dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia atau
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum lahir) dalam waktu
kurang dari 3 bulan.
Dimulai
dengan kehamilan, persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas, merupakan masa
yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit
selama nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan terjadi bahaya
kesehatan, bahkan ias menyebabkan kematian terjadi setelah persalinan dan 50%
kematian nifas terjadi selama 24 jam pertama.
Untuk
pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan
yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dna bayi, melaksanakan deteksi dini
adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan
pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi.
Selama masa
nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada masa
nifas tidak hanya secara fisin saja, melainkan juga keadaan psikologis atau
kejiwaan ibu juga akan mengalami perubahan, sehingga pemberian edukasi atau
pengetahuan tentang informasi yang berkaitan dengan nifas sangat perlu
diberikan pada ibu-ibu dalam masa nifas.
1) Definisi
Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang
dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio
uteri (Brayshaw, 2008, hlm. 105). Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu
nifas secara mandiri yaitu berupa latihan kegel panggul untuk memperkuat tonus
otot yang hilang karena jaringan panggul meregang selam ibu hamil dan
melahirkan (Bobak, et al.2005, hlm. 352). Senam nifas adalah suatu latihan yang
sederhana di rumah sakit, dan melanjutkan di rumah yang bertujuan menolong
dalam meningkatkan tonus otot, mengurangi berat badan pada masa nifas, dan
membantu mencegah konstipasi (Ladewing, et al. 2006, hlm. 247). Senam nifas
adalah senam kesegaran jasmani setelah persalinan yang bertujuan untuk
mengecilkan dan megencangkan otot perut, serta mengembalikan ukuran liang
senggama (Manuaba, 1999, hlm 155).
Senam
nifas adalah olahraga pemulihan pada masa nifas yang berfungsi untuk menguatkan
otot dasr pelvis dan juga dapat membantu mengurangi depresi (Varney, 2002, hlm.
199).
2)
Manfaat Senam
Nifas
Beberapa manfaat senam nifas secara umum adalah
membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang menglalami trauma
serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal, membantu
menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar akibat kehamilan dan persalinan
serta mencegah pelemahan dan pereganganlebih lanjut, mengahasilkan manfaat
psikologis, menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga
mengurangi depresi masa nifas. Selain itu manfaat khusus latihan perineal pada
senamn nifas adalah mampu menghindari terjadinya mengompol akibat stress,
mencegah turunnya organ-organ pinggul, mengatasi masalah seksual. Dan manfaat
khusus latihan perut pada senam nifas adalah mengurangi resiko sakit punggung
dan pinggang, mengurangi varises vena, mengurangi edema (pembengkakan akibat
tertahannya air) di kaki, mengatasi kram kaki, mencegah pembentukan gumpalan
darah dalam vena (thrombi), memperlancar peredaran darah (Danuatmaja, et al.
2003, hlm. 100).
3)
Tujuan Senam
Nifas
Tujuan
senam nifas antara lain unutk mencegah atau meminimilkan komplikasi
pascapartum, meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvic, jaringan perineal,
dan perineal, membantu pemulihan fungsi tubuh normal, meningkatkan pemahaman
terhadap perubahan-perubahan fisiologis dan psikologi, melancarkan sirkulasi
darah sehingga dapat terhindar dari infeksi masa nifas (Mochtar, 1998. Hlm.
252).
4)
Syarat senam
nifas
Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan,
tetapi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk
ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b. Senam
ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau rumah
bersalin, dan diulang terus di rumah.
5)
Kerugian Bila
Tidak Melakukan senam nifas
a. Infeksi
karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan.
b. Perdarahan
yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal
dapat dihindarkan.
c. Trombosis
vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul
varises.
6)
Cara melakukan senam nifas
a. Latihan
senam nifas
a) Hari
pertama
Sikap tubih terlentang dan rileks,
kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung
dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Rasional :
Setelah melahirkan peredaran darah
dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk
memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan
teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan
tubuh.
b) Hari
kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan
bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10
kali.
Rasional : Latihan ini di tujukan
untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
c) Hari
ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua
telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan
ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk
menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja
dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
d) Hari
keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan
ketiga.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk
memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
e) Hari
kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh
dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Rasional :
Latihan ini bertujuan
untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung,
otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha.
Hari keenam, Sikap
tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90° lakukan secara
bergantian hingga 5 kali.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.
7)
Gambar Senam
Nifas
a.
Berbaring dengan lutut di tekuk.
Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat
melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen
untuk membantu mengosongkan paru-paru
b.
Berbaring telentang, lengan dikeataskan
diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan
regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan
regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan
tubuh.
3) Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.
4) Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.
5.Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.
6.Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.
7.Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.
8.tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.
9.Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.
10.Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.
11.Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.
12.berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.
13.Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. Kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.
a) Menguatkan
otot-otot punggung.
b) Menguatkan
otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko edema
kaki
c) Menguatkan
otot-otot bagian perut.
d) Menguatkan
kembali otot-otot dasar panggul.
4.
Kesimpulan
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi
dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ
tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu
menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. Kalori pada
6 bulan pertama kemudian + 500 k.
Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap.
Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah
dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni
dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini
tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas
dan sembuhnya luka.
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang
tinggi) turut menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar
sterorid setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi
ginjal selama masa pasca partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu
bulan setelah wanita melahirkan. Diperlukan kira-kira dua sampai 8 minggu
supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali
ke keadaan sebelum hamil.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan
masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai.
Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan
lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang
menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin,bukan persiapan yang baik dalam
menghadapi kesibukan yang akan terjadi pada hal hari-hari postnatal.
Ibu yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan
seksual kembali setelah 6 minggu persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan
atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka
episiotomi dan luka bekas section cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan
baik. Bila suatu persalinan di pastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan,
hubungan seks bahkan telah boteh dilakukan 3 – 4 minggu setelah proses
melahirkan.
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah
melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu
pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri. Senam nifas adalah
senam yang dilakukan ibu nifas secara mandiri yaitu berupa latihan kegel
panggul untuk memperkuat tonus otot yang hilang karena jaringan panggul
meregang selam ibu hamil dan melahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar