Minggu, 02 November 2014

6. Kebutuhan Dasar pada Masa Nifas


1.   Tujuan
Setelah membaca materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
1)      Memberikan contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang nutrisi dan cairan dengan benar.
2)      Memberikan contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang ambulasi dengan benar.
3)      Memberikan contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang eliminasi BAB/BAK dengan benar.
4)      Memberikan contoh dan mempersiapkan kebutuhan dasar ibu nifas tentang kebersihan diri dan perineum dengan benar.
5)      Memberikan contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang istirahat dengan benar.
6)      Memberikan contoh kebutuhan dasar ibu nifas tentang seksual dengan benar.
7)      Melakukan senam nifas dengan benar.

2.   Uraian Isi Pelajaran
Materi yang ada dalam BAB ini yaitu:
1)      Nutrisi dan cairan
2)      Ambulasi
3)      Eliminasi
4)      Kebersihan diri dan perineum
5)      Istirahat
6)      Seksual
7)      Senam nifas

3.   Penjelasan Teori
1.1  Nutrisi dan Cairan
1)      Nutrisi
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. Kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. Kalori bulan selanjutnya
2)      Gizi Ibu Menyusui
a.       Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
b.      Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
c.       Minum sedikitnya 3 liter setiaphari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d.      Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
e.       Minum Vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan Vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
f.       Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.
g.      Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu meembutuhkan kalori Iebih banyak dari pada ibu menyusui satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.
h.      Penurunan berat badan lebih dari setengah kilogram perminggu dan pembatasan kalori yang terlalu ketat akan rnengganggu gizi dan kesehatan ibu serta dapat membuat ibu memproduksi ASI lcbih lanjut.
3)      Karbohidrat
Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.
4)      Lemak
Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu.
5)      Protein
Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna whey menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrient kedalam aliran darah bayi. Sumber karbohidrat yaitu :
a.       Nabati :tahu, tempe dan kacang – kacangan
b.      Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting
6)      Vitamin dan Mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi.
a.       Sumber vitamin : hewani dan nabati
b.      Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan yodium.
7)      Cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi.
a.       Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan seta= 40 hari post partum
b.      Minuman kapsul Vit A (200.000 unit)

1.2  Ambulansi
Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah mengapa Ibu disarankan tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup beristirahat, dimana Ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah perdarahan post partum. Setelah itu, mobilisasi perlu dilakukan agar tidak tcrjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah Ibu. Pada persalinan normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infuse atau kateter dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi kc wc dcngan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mcngayunkan tungkainya dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 24-36 jam sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidural, pemulihan sensibilitas yang total harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah di dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Terkait dengan mobilisasi, Ibu sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini:
1)      Mobiliasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan Ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi Ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat, teranggunya fungsi otot dan lain-lain.
2)      Kondisi tubuh akan cepat pulih jika Ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di dalam tubuh pun bisa bcrfungsi normal kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation (gerakan sesegera mungkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.
3)      Jangan melakukan moblisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung.
Latihan postnatal dilakukan seperti diuraikan dalam gambar 20.2. biasanya latihan dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari sekali dengan pengawasan Bidan. Pada beberapa Rumah Sakit, fisioterapis menyelenggarakan kelas-kelas latihan postnatal pada hari-hari tertentu setiap minggu.
4)      Tujuan latihan dijelaskan pada lbu sehingga la menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk mengikuti latihan ketika di Rumah Sakit dan akan melanjutkannya setelah di rumah nanti. Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah atau memperbaiki stres inkontinensia, dan membantu memperbaiki sirkulasi darah di seluruh tubuh.

1.3  Eliminasi : BAB/BAK
1)      Fungsi Sistem Perkemihan
a.       Mencapai hemostatis internal
a)      Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Cairan yang terdapat dalam tubuh terdiri dari air dan unsur-unsur yang terlarut di dalamnya. 70 % dari air tubuh terletak di dalam sel-sel dan dikenal sebagai cairan intraselular. Kandungan air sisanya disebut cairan ekstraselular. Cairan ekstraselular dibagi antara plasma darah, dan cairan yang langsung memberikan lingkungan segera untuk sel-sel yang disebut cairan interstisial (Cambridge, 1991: 2)
Edema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau volume air yang terjadi
pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
b)      Keseimbangan asam basa tubuh
(a)    Batas normal PH cairan tubuh adalah 7,35-7,40
(b)   Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH
(c)    Mengeluarkan sisa metabolisme, racun dan zat toksin
(d)   Ginjal mengekskresi hasil akhir metabolisme protein yang mengandung nitrogen terutama : urea, asam urat, dan kreatinin.

2)      Keseimbangan dan Keselarasan Berbagai Proses di Dalam Tubuh
    1. Pengaturan Tekanan Darah
Menurunkan volume darah dan serum sodium (Na) akan meningkatkan serum pottasium lalu merangsang pengeluaran renin yang dalam aliran darah diubah menjadi angiotensin yang akan mengekskresikan aldosteron sehingga mengakibatkan terjadinya retensi Na+ + H2O kemudian terjadi peningkatan volume darah yang meningkatkan tekanan darah.
Angiotensin juga dapat menjadikan vasokontriksi perifer yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
    1. Perangsangan produksi sel darah merah
Dalam pembentukan sel darah merah diperlukan hormon eritropoietin untuk merangsang sumsum tulang hormon ini dihasilkan oleh ginjal.
3)      Sistem Urinarius
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar sterorid setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa pasca partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Diperlukan kira-kira dua sampai 8 minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil (Cunningham, dkk ; 1993). Pada sebagian kecil wanita, dilaktasi traktus urinarius bisa menetap selama tiga bulan.
a.       Komponen Urine
Glikosuria ginjal diinduksikan oleh kehamilan menghilang. Laktosuria positif pada ibu meyusui merupakan hal yang normal. BUN (blood urea nitrogen), yang meningkat selama pasca partum, merupakan akibat otolisis uterus yang berinvolusi, Pemecahan kelebihan protein di dalam sel otot uterus juga menyebabkan proteinuria ringan (+1) selama satu sampai dua hari setelah wanita melahirkan. Hal ini terjadi pada sekitar 50% wanita. Asetonuria bisa terjadi pada wanita yang tidak mengalami komplikasi persalinan atau setelah suatu persalinan yang lama dan disertai dehidrasi.
b.      Diuresis Postpartum
Dalam 12 jam pasca melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan yang tertimbun di jaringan selama ia hamil. Salah satu mekanisme untuk mengurangi cairan yang teretensi selama masa hamil ialah diaforesis luas, terutama pada malam hari, selama dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan. Diuresis pascapartum, yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, merupakan mekanisme tubuh untuk mengatasi kelebihan cairan. Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca partum. Pengeluaran kelebihan cairan yang tertimbun selama hamil kadang-kadang disebut kebalikan metabilisme air pada masa hamil (reversal of the water metabolisme of pregnancy)
c.       Uretra dan Kandung Kemih
Trauma bila terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemesis dan edema, seringkali disertai di daerah­daerah kecil hemoragi. Kandung kemih yang oedema, terisi penuh dan hipotonik dapat mengakibatkan overdistensi, pengosongan yang tak sempurna dan urine residual kecuali jika dilakukan asuhan untuk mendorong terjadinya pengosongan kandung kemih bahkan saat tidak merasa untuk berkemih.
Pengambilan urine dengan cara bersih atau melalui kateter sering menunjukkan adanya trauma pada kandung kemih. Uretra dan meatus urinarius bisa juga mengalami edema.
Kombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih setelah bayi lahir, dan efek konduksi anestesi menyebabkan keinginan untuk berkemih menurun. Selain itu, rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat melahirkan, leserasi vagina, atau episiotomi menurunkan atau mengubah refleks berkemih. Penurunan berkemih, seiring diuresis pascapartum, bisa menyebabkan distensi kandung kemih. Distensi kandung kemih yang muncul segera setelah wanita melahirkan dapat menyebabkan perdarahan berlebih karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan balk. Pada masa pascapartum tahap lanjut, distensi yang berlebihan ini dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka terhadap infeksi sehingga mengganggu proses berkemih normal (Cinningham, dkk, 1993). Apabila terjadi distensi berlebih pada kandung kemih dalam mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni). Dengan mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam lima sampai tujuh hari setelah bayi lahir

4)      Inkontinensi Urine
    1. Pengertian
Ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih Jika kandung kemih dikosongkan secara total selama inkontinensi (Inkontinensi komplit) Jika kandung kemih tidak secara total dikosongkan selama inkontinensia (inkontinensi sebagian)
    1. Penyebab Inkontinensi
a)      Proses ketuaan
b)      Pembesaran kelenjar prostate
c)      Spasme kandung kemih
d)     Menurunnya kesadaran
e)      Menggunakan obat narkotik sedative
    1. Ada beberapa jenis inkontinensi yang dapat dibedakan :
a)      Total inkontinensi
Adalah kelanjutan dan tidak dapat diprediksikan keluarnya urine. Penyebabnya biasanya adalah injury sfinter eksternal pada laki-laki, injury otot perinela atau adanya fistula antara kandung kemih dan vagina pada wanita dan kongenital atau kelainan neurologis.
b)      Stress inkontinensi
Ketidaksanggupan mengontrol keluarnya urine pada waktu tekanan abdomen meningkat contohnya batuk, tertawa — karena ketidaksanggupan sfingter eksternal menutup.
c)      Urge inkontinensi
Terjadi pada waktu kebutuhan berkemih yang baik, tetapi tidak dapat ketoilet tepat pada waktunya. Disebabkan infeksi saluran kemih bagian bawah atau spasme kandung kemih.
d)     Fungisonal inkontinensi
Adalah involunter yang tidak dapat diprediksi keluarnya urine. Biasa didefinisikan sebagai inkontinensi persists karena secara fisik dan mental mengalami gangguan atau beberapa faktor lingkungan dalam persiapan untuk buang air kecil di kamar mandi.
e)      Refleks inkontinensi
Adalah involunter keluarnya urine yang diprediksi intervalnya ketika ada reaksi volume kandung kemih penuh. Klien tidak dapat merasakan pengosongan kandung kemihnya penuh.
5)      Enuresis
a.       Pengertian
a)      Sering terjadi pada anak-anak
b)      Umumnya terjadi pada malam hari — nocturnal enuresis
c)      Dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
b.      Penyebab Enuresis
a)      Kapasitas kandung kemih lebih besar dari normalnya
b)      Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi dari keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bagun tidur untuk kekamar mandi.
c)      Kandung kemih irritable dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar.
d)     Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara kandung, cekcok dengan orang tua). Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
e)      lnfeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologi sistem perkemihan.
f)       Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau makanan pemedas
g)      Anak yang takut jalan pada gang gelap untuk kekamar mandi.

6)      Perubahan Sistemik Pascapartum, Urinarius
Setelah melahirkan, sistem urinarius kembali kepada kondisi seperti sebelum hamil. Perubahan ini merupakan perubahan yang retrogresif yang efeknya banyak menghabiskan tenaga dan berat badan. Hamper segera setelah melahirkan,terjadi diuresis untuk membersihkan tubuh dari kelebihan cairan yang di kumpulkan oleh tubuh selama kehamilan.
a.       Temuan kajian :
a)      Kehilangan tonus kandung kemih untuk sementara
b)      Kehilangan sensasi untuk berkemih
c)      Uterus terdesak oleh distensi kandung kemih
d)     Peningkatan produksi urin
e)      Peningkaatan keringat
b.      Implikasi keperawatan :
a)      dapatkan riwayat pascapartum dan lakukan pemeriksaan fisik lengkap
b)      dapatkan riwayat proses persalinan lengkap
c)      kaji distensi kandung kemih dengan palpasi atau perkusi diatas abdomen dan diatas simfisis pubis.
d)     palpasi fundus uteri; fundus yang lunak dan redup mungkin mengindikasikan distensi kandung kemih.
e)      anjurkan kepada klien untuk berjalan ke kamar mandi dan berkemih pada akhir
f)       jam pertama pascapartum.
g)      temani klien selama proses berkemihnya yang pertama untuk mengantisipasi
h)      rasa pusing yang dialami klien.
i)        nyalakan keran air, berikan klien segelas air, atau alirkan air hangat diatas vulva untuk membantu proses berkemih.
j)        pasang kateter jika kandung kemih klien mengalami distensi dank lien tidak mampu untuk berkemih sendiri pada akhir jam pertama.
k)      pantau masukan dan keluaran engan ketat untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairaan.

1.4  Kebersihan Diri dan Perineum
1)      Pengertian Kebersihan
Dibawah ini dijelaskan macam-macam pengertian kebersihan yaitu sebagai berikut :
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak mcnyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan mcmakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
2)      Kebersihan Pada Masa Nifas
Empat puluh minggu masa kehamilan telah terlewati dengan mulus. Namun masih harus menjalani proses yang tak kalah merepotkan, yakni proses “pembersihan diri” alias masa nifas. Biasanya berlangsung 40 hari. Tahapan-tahapan selama masa nifas ini, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim (endometrium), yang disebut lokia. Ibu pasca melahirkan akan mengalami empat tahapan perubahan lokia dalam masa nifas ini:
a.       Merah segar (lokia lubra).
Tahap pertama ini akan berlangsung selama tiga hari pertama setelah melahirkan. Darah pada tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman penyakit.
b.      Merah dan berlendir (lokia sanguinolenta).
Untuk tahapan kedua ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu
c.       Kuning kecoklatan lalu merah muda (lokia serosa).
Cairan yang berwarna seperti ini biasanya mulai keluar dua minggu hingga satu bulan setelah melahirkan.
d.      Kekuningan lalu bening (lokia alba).
Cairan ini keluar selama sekitar dua minggu, yakni dari minggu keempat sampai minggu keenam. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa nifas Anda berlangsung normal. Kebersihan yang kurang terjaga di masa nifas bukan hanya dapat mengundang infeksi pada vagina tapi juga rahim.
Pada prinsipnya, urgensi kebersihan vagina pada saat nifas dilandasi beberapa alasan yaitu :
a.       Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.
b.      Vagina berada dekat saluran buang air kecil dan buang air besar yang tiap hari kita lakukan.
c.       Adanya luka di daerah perineum yang bila terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.      Vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki kuman. Untuk kemudian menjalar ke rahim.
3)      Langkah Menjaga Kebersihan Vagina
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
a.       Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
b.      Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.
c.       Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahilan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
d.      Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembap dan kotor.
e.       Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.
f.       Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotik yang dircsepkan oleh dokter.

4)      Perawatan Pada Tindakan Episiotomi
Jika persalinan normal sampai memerlukan tindakan episiotomi, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar proses pemulihan berlangsung seperti yang diharapkan.
Inilah cara perawatan setelah episiotomi:
a.       Untuk menghindari rasa sakit kala buang air besar, ibu dianjurkan memperbanyak konsumsi serat seperti buah-buahan dan sayuran. Dengan begitu tinja yang dikeluarkan menjadi tidak keras dan ibu tak perlu mengejan. Kalau perlu, dokter akan memberikan obat untuk melembekkan tinja.
b.      Dengan kondisi robekan yang terlalu luas pada anus, hindarkan banyak bergerak pada minggu pertama karena bisa merusak otot-otot perineum. Banyak-banyaklah duduk dan berbaring. Hindari berjalan karena akan membuat otot perineum bergeser.
c.       Jika kondisi robekan tidak mencapai anus, ibu disarankan segera melakukan mobilisasi setelah cukup beristirahat (lihat boks Perhatikan Tahapan Mobilisasi.
d.      Setelah buang air kecil dan besar atau pada saat hendak mengganti pembalut darah nifas, bersihkan vagina dan anus dengan air seperti biasa. Jika ibu benar-benar takut untuk menyentuh luka jahitan disarankan untuk duduk berendam dalam larutan antiseptik selama 10 menit. Dengan begitu, kotoran berupa sisa air seni dan feses juga akan hilang.
e.       Bila memang dianjurkan dokter, luka di bagian perineum dapat diolesi salep antibiotik.
5)      Bila Terjadi Infeksi
Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan perawatan pasca persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada di perineum sehingga memilih tidak membersihkannya. Padahal, dalam keadaan luka, perineum rentan didatangi kuinan dan bakteri sehingga mudah terinfeksi. Gejala-gejala infeksi yang dapat diamati adalah :
a.       suhu tubuh melebihi 37,5° C.
b.      menggigil, pusing, dan mual
c.       keputihan
d.      keluar cairan seperti nanah dari vagina
e.       cairan yang keluar disertai bau yang sangat
f.       keluarnya cairan disertai dengan rasa nyeri
g.      terasa nyeri di perut
h.      perdarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah sedikit. Misalnya, seminggu sesudah melahirkan, pendarahan mulai berkurang tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.
i.        Bila ada tanda-tanda seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Infeksi vagina yang ringan biasanya ditindaklanjuti dengan penggunaan antibiotik yang adekuat untuk membunuh kuman-kuman yang ada di situ.
6)      Alasan Menjaga Kebersihan Vagina
Setelah seluruh hasil pemantauan dinyatakan baik, ibu bisa meneruskan perawatan secara pribadi. Selama masa pasca persalinan, entah itu normal atau sesar, akan terjadi perdarahan selama 40 hari atau masa nifas. Di sinilah pentingnya menjaga kebersihan di daerah seputar vagina dengan saksama. Kebersihan vagina selama masa nifas harus dilakukan karena beberapa alasan, seperti :
a.       Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.
b.      Vagina merupakan daerah yang dekat dengan tempat buang air kecil dan tempat buang air besar yang tiap hari kita lakukan.
c.       Adanya luka di daerah perineum yang bila terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.      Vagina merupakan organ terbuka sehingga mcmudahkan kuman yang ada di daerah tersebut menjalar ke rahim.

1.5  Istirahat
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin,bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi pada hal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal : begitu banyak yang harus dipelajari asi yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Dengan tubuh yang letih dan mungkin Pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
1)      Istirahat Malam
Selama satu atau dua malam yang pertama, ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau tcrganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien menggunakan obat tidur. Setelah hari kedua postnatal ,pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu tanpa alasan. Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu. Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.
2)      Istirahat Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan hal tersebut harus pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus mendengarkan serta mencari mcngapa keluhan tersebut bisa tcrjadi. Pada hampir setiap rumah sakit bersalin, priode istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan kerapkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang tirai ditarik, radio dimatikan, staf keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang dan pangilan telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan bantal di bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus jika posisi nyaman baginya. Priode istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore harinya. Kalau ditanya apa yang membuat bangsal postnatal tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal yang terjadi. Kejadian yang rutin dan teratur,seperti visite dokter, program latihan, peragaan dalam memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan masalah. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan curahan emosi, seperti menghadapi tamu dan panggilan telpon dari luar, atau menulis surat ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan selamat dan hadiah, semua ini lah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang kali perawat yang dapat merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal semacam itu. Dapat membantunya dengan membahas prioritas, Apakah setiap orang yang mangirim surat ucapan selamat benar-benar memerlukan jawaban. Di samping itu, perawat harus berhati-hati pada saat jam kunjungan untuk menjaga agar ibu tidak terlalu lelah.
3)      Tidur
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar. Yang sangat di idamkan ibu baru adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2 pertama setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan tenaganya yang terkuras habis.
Banyak orang yang mengalami sulit tidur. Orang dewasa butuh rata – rata 7 – 8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin tua. Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 – 6 jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi yang membuat Anda torus capai, kesal, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala fisik seperti nyeri, masalah pernafasan dan hot flush ( serangan rasa panas ) Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur.
Kurang istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a.       Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
b.      Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
c.       Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di malam hari:
a.       Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari. Bahkan jika lelah jangan tidur siang.
b.      Jangan makan makanan berat kurang dart tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, tch, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
c.       Lakukan hal yang membantu Anda mengatasi kesulitan tidur
d.      Coba obat herbal yang membuat tidur nyenyak
e.       Jika Anda merasa tegang, lakukan latihan relaksasi beberapa saat sebelum tidur. Berendamlah dalam air hangat. Minyak lavender
f.       Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, tch, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
g.      Lakukan hal yang membantu Anda mengatasi kesulitan tidur
Mengelola tidur , coba tip berikut :
a.       Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk.
b.      Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV.
c.       Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat.

1.6  Seksual
Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari, menurut orang awam merupakan masa nifas yang penting untuk di pantau. Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama hal nya seperti masa haid. Darah nifas mengandung trombosit, sel – sel degeneratif, set – sel mati dan sel – sel endometrium.
Banyak pasangan suami – istri merasa frekuensi berhubungan intim semakin berkurang setelah memiliki anak. Ada anggapan bahwa wanita usai persalinan kurang bergairah karena pengaruh hormon. Terutama pada bulan – bulan pertama pasca melahirkan, kegiatan mengurus bayi dan menyusui membuat istri lebih banyak mencurahkan perhatian kepada si kecil di bandingkan suami. Untuk memiliki waktu berdua saja sulit apalagi berhubungan intim. Beberapa bulan pertama setelah melahirkan, memang hormon pada wanita akan di program ulang untuk menyusui dan mengasuh bayi. Waktu dan tenaga seakan tercurah hanya untuk si kecil, sehingga sulit rasanya mencari waktu untuk berhubungan intim.
Ibu yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan di pastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan, hubungan seks bahkan telah boteh dilakukan 3 – 4 minggu setelah proses melahirkan itu. Meskipun hubungan telah dilakukan setelah minggu ke – 6 adakalanya ibu – ibu tertentu mengeluh hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu senggarna. Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :
1)      Sesuai tradisi. Setelah melahirkan ibu – ibu sering mengkonsumsi jamu – jamu tertentu. Jamu – jamu ini mengandung zat zat yang memiliki sifat astringents yang berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita terangsang seksual.
2)      Jaringan baru yang terbentuk karena proses penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih sensitif.
3)      Faktor psikologis yaitu kecernasan yang berlebihan turut berperan. Hubungan seksual yang memuaskan memerlukan suasana hati yang tenang. Kecemasan akan menghambat proses perangsangan sehingga produksi cairan pelumas pada dinding vagina akan terhambat. Cairan pelumas yang minim akan berakibat gesekan penis dan dinding vagina tidak terjadi dengan lembut, akibatnya akan terasa nyeri dan tidak jarang akan ada luka lecet baik pada dinding vagina maupun kulit penis suami. Kondisi inilah yang menyebabkan rasa sakit. Selain itu ada dua lagi penyebab yang mungkin menurunkan gairah seksual ibu pascamelahirkan. Pertama penyebab langsung seperti luka pada persalinan. Kemudian penyebab tidak langsung seperti depresi, baby blues atau kelelahan.

Pada prinsipnya, tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual setelah selesai masa nifas 40 hari. Hormon prolaktin tidak akan membuat ibu kehilangan gairah seksual. Beragam perilaku seksual pada ibu – ibu pasca melahirkan yang menyusui, Jika sebagian lagi merasa tidak bergairah untuk melakukan kegiatan seksual, sedangkan sebagian lagi merasakan hasrat seksual yang tinggi. Intinya ialah permasalahan psikologis ibu untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang ibu sudah tidak mengatami luka pasca persalinan, maka boleh – boleh saja.

1.7  Senam Nifas
Setelah ibu melahirkan maka ibu memasuki masa nifas. Masa nifas atau yang lazim disebut dengan puerperium adalah waktu yang dimulai setelah partus selesai (plasenta lahir) dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia atau alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum lahir) dalam waktu kurang dari 3 bulan.
      Dimulai dengan kehamilan, persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas, merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan terjadi bahaya kesehatan, bahkan ias menyebabkan kematian terjadi setelah persalinan dan 50% kematian nifas terjadi selama 24 jam pertama.
      Untuk pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dna bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi.
      Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada masa nifas tidak hanya secara fisin saja, melainkan juga keadaan psikologis atau kejiwaan ibu juga akan mengalami perubahan, sehingga pemberian edukasi atau pengetahuan tentang informasi yang berkaitan dengan nifas sangat perlu diberikan pada ibu-ibu dalam masa nifas.
1)      Definisi Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri (Brayshaw, 2008, hlm. 105). Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu nifas secara mandiri yaitu berupa latihan kegel panggul untuk memperkuat tonus otot yang hilang karena jaringan panggul meregang selam ibu hamil dan melahirkan (Bobak, et al.2005, hlm. 352). Senam nifas adalah suatu latihan yang sederhana di rumah sakit, dan melanjutkan di rumah yang bertujuan menolong dalam meningkatkan tonus otot, mengurangi berat badan pada masa nifas, dan membantu mencegah konstipasi (Ladewing, et al. 2006, hlm. 247). Senam nifas adalah senam kesegaran jasmani setelah persalinan yang bertujuan untuk mengecilkan dan megencangkan otot perut, serta mengembalikan ukuran liang senggama (Manuaba, 1999, hlm 155).
Senam nifas adalah olahraga pemulihan pada masa nifas yang berfungsi untuk menguatkan otot dasr pelvis dan juga dapat membantu mengurangi depresi (Varney, 2002, hlm. 199).

2)      Manfaat Senam Nifas
Beberapa manfaat senam nifas secara umum adalah membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang menglalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal, membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar akibat kehamilan dan persalinan serta mencegah pelemahan dan pereganganlebih lanjut, mengahasilkan manfaat psikologis, menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi masa nifas. Selain itu manfaat khusus latihan perineal pada senamn nifas adalah mampu menghindari terjadinya mengompol akibat stress, mencegah turunnya organ-organ pinggul, mengatasi masalah seksual. Dan manfaat khusus latihan perut pada senam nifas adalah mengurangi resiko sakit punggung dan pinggang, mengurangi varises vena, mengurangi edema (pembengkakan akibat tertahannya air) di kaki, mengatasi kram kaki, mencegah pembentukan gumpalan darah dalam vena (thrombi), memperlancar peredaran darah (Danuatmaja, et al. 2003, hlm. 100).

3)      Tujuan Senam Nifas
Tujuan senam nifas antara lain unutk mencegah atau meminimilkan komplikasi pascapartum, meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvic, jaringan perineal, dan perineal, membantu pemulihan fungsi tubuh normal, meningkatkan pemahaman terhadap perubahan-perubahan fisiologis dan psikologi, melancarkan sirkulasi darah sehingga dapat terhindar dari infeksi masa nifas (Mochtar, 1998. Hlm. 252).

4)      Syarat senam nifas
Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b.      Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.
5)      Kerugian Bila Tidak Melakukan senam nifas
a.       Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan.
b.      Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c.       Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d.      Timbul varises.
6)      Cara melakukan senam nifas
a.       Latihan senam nifas
a)      Hari pertama
Sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Rasional :
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.
b)      Hari kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10 kali.
Rasional : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
c)      Hari ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
d)     Hari keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan ketiga.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
e)      Hari kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Rasional :
Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha.
Hari keenam, Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90° lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.

7)      Gambar Senam Nifas
a.       Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2huYZvEYUYRqZ3qGd_1FCeP0ZiaovM7Qg5lHcE3PnLPR4EWJ41Fm86B0P42wXuLr5zWagXvsNH0YKs9slI4C-nF2e7ED_mPAEymM0DB6upV6RfDlGMWKUOf7EI_3wN8hHaXTy3M11uD4/s320/1.bmp
b.      Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-mTeF98NI1TV09cgkllukFMSZI8aLgAqTmOGCm3ufjo2uBkoub5sJUNtCatTvvI7C6AYNDV82OrGXZJZCPLiBd8ohgfWAFNe_AZL__pImFgOt28KfyxRGGtYwX3I7SXkc0-tPSdynq2c/s320/2.bmp
3) Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2VEXIAAcMbcKyucqRsFOfT4gp3bnzFPnDvI4NJhiw-CGY33s76gWB-lnX-ozwV7u4c4jgVJnO6mWCCrfILSuH7yX6NhLr5W3HO_nZXfrohQwtsMnTpWepH8TuMC8LKOjwDZ-dr1u6B4o/s320/3.bmp

4) Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeVsRkXOZQTE0YaZC4oYCVirQWkWJeh0YTQRpp-JMyDJIRTrAvSerFjC0YrABl_gyWR7xZyEzS93IQANQu4WKMRZYdMQCrZiqFXaEPy3bPTAntO-Cv3fsBZGViS5STaDQOKiEoDAKAVZ4/s320/4.bmp

5.Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMw5BJfF_p4eRsMvSAw36MX3R77_BGsJ8VSYg-Z8VoraVEMk_1luSPIjiHpXrYJyTTaURB2GbESd5bDh6CclaPKJk35AOXKhsLfL68bfB-SWkHvsEKrqoqKV9P-IK_REMn6taFtFyFRUI/s320/5.bmp

6.Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKy2saSWULxFUjwUUFnyd3EmAGegnc8eANIrpUD9uqO8gCwrv2PSLNMCJ_H3kbxqmey1UhIm3VYVSosCcPO-5QLMfLCfDCBP24HhwRVGfu0DzvW-aAxYS-PRowS3dSbSYdRt-8j39zAUo/s320/6.bmp

7.Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2JOIdMSd-xeONINgCyFAC4yGoVS7On1rHZ1yWmpniBdamTYV1dpN2zHbDJkQAR18_4vdd84aCYhBanelgxzZdxg2arVHrP5xfxSZMoDKnnQKFldDB06V_scHqvSUFmaDEjXQ7hMxv5Eo/s320/7.bmp

8.tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUYcjgFsC4IiPKcjISRgeYiCk7SxQ53Wobb1aNWEv8_1O1ft3Jz20vvAmPWrkoaJE5LL85sqfdDewWwFzDSQc4rwQa5S_0nLUvETVCW3EXiBHRcQecEc92zjpy6kF9r7xXxVmbWa6Q_QY/s320/8.bmp

9.Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjusTtFClNnbULNsVlz-fiGdz5wSHVTkgwrkdhFtD7XixLC0R-jobA9UF2wNMyxjqi1WL9nF2fA-G9lsNSRmSBbTvdTPcv-J2tN-11gMjFQ1U8gsSSq1mpMRMIFctlcf74_SsOllSs2tJ0/s320/9.bmp

10.Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkaO9dmc3rxZMtc8d93Cd_6GhGkjaKC1loaYMZ35j6ZIyxTmFVlr-04o2Ksi21hhgWchyphenhyphen_d2Lq4BRBv0FQQr_4WtSkWe-2K1ZEX3PLHvqFCIVkkJU9W0FNBjfqKubnsdhePp8ytwLStwo/s320/10.bmp

11.Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuR-l96o901Q2xs6z9use3OYR0fmzD9bPDWGjV4xyvAYpKRXA5wAEn3AtNy47o9fqHGE5ooYRHszQ_A6OX9kdciuQOM0hBV20_7CIcijORgmB6EyyppGdDX8S8L-FbOHniwqiQATaDIZg/s320/11.bmp

12.berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyKV7GqUxTfL253B0JH4yj1tKB1mvmsh3SKgdSbx62OrJBz5bmY8THZNefT6sUq0e55cL-hJh_fg7qAm9ZugZR4KsAwXZTvb7eqYxZQjeFr8QNKiJJwz4xSC-vdqwIe89hsHpsYkwYKCA/s320/12.bmp

13.Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. Kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Z6fyDWcAPiBm1hQR6wtZXmpSMOBn1avuaYcwdgIbNc184eMV3KBQNd5hnaObl-8MR0SXmgk2H_6gODHUNampyQVqHQwAtwpM0LAuDrWijPeFFho31Rsgk5g_epuWzkgKsbs_VTGnR7I/s320/13.bmp

Apa tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90° ?
a)      Menguatkan otot-otot punggung.
b)      Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko edema kaki
c)      Menguatkan otot-otot bagian perut.
d)     Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul.
4.   Kesimpulan
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. Kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k.
Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar sterorid setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa pasca partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Diperlukan kira-kira dua sampai 8 minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin,bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi pada hal hari-hari postnatal.
Ibu yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan di pastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan, hubungan seks bahkan telah boteh dilakukan 3 – 4 minggu setelah proses melahirkan.
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri. Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu nifas secara mandiri yaitu berupa latihan kegel panggul untuk memperkuat tonus otot yang hilang karena jaringan panggul meregang selam ibu hamil dan melahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar