9.1.
FIBROADENOMA MAMMAE
Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut
berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang
berada dipayudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor),
tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat,
dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakan dengan mudah karena
pada tumor ini terbentuk kapsul, sehingga sering disebut sebagai “breast
mouse”. Tumor ini paling sering menyerang pada usia 20-25 tahun dan kurang dari
5% terjadi pada usia diatas 50 tahun. Besar tumor ini sekitar 1-3 cm.
penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae. Tumor ini tergantung dengan adanya
hormone estrogen dan dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur.
PENATALAKSANAAN
a.
Berikan penyuluhan pada ibu untuk
melaakukan pemeriksaan payudara sendiri atau sadari
b.
Fibroadenoma sering kali berhenti tumbuh
atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya
tidak diangkat
c.
Jika fibroadenoma terus membesar, maka
harus dilakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat tumor
9.2.
KISTA SARCOMA FILODES
Kista
sarcoma filodes merupakan tumor yang jarang terjadi dbandngkan dengan
fibroadenoma. Tumor filodes (kista sarcoma filodes) merupakan suatu neoplasma
jinak yang bersifat menyusup (infasif) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10
– 15%). Pertumbuhan cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor
ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45
tahun.
Tumor
filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3 –
4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara
membesar atau bengkak, konsistensi kenyal, kulit payudara tegang, dan berkilat.
PENYEBAB
Adanya
hiperstrinisme yang memulai hyperplasia epitel juga faktor genetika, mamotropik
hipopisis hormone, dan jaringan gonad lain yang bersirkulasi seperti tiroksin
dan insulin. Estrogen meningkatkan substansi dasar stroma yang mempunyai
kecenderungan kearah reorganisasi fibrosa. Usia reproduksi adalah waktu yang
sensitive terjadinya penyakit ini dan akan terjadi regresi seiring peneurunan
estrogen dan progesterone pada saat menopause.
PENATALAKSANAAN
a.
Mastektomi dengan pengangkatan fasia
pektolaris
b.
Radiasi pasca bedah
9.3.
KANKER PAYUDARA
Kanker
adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali. Selain itu, kanker payudara (carcinoma mammae) didefinisikan
sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenkim. Pada wanita
Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua yang paling banyak diderita
setelah kanker serviks.
PENYEBAB
a. Faktor
reproduksi : karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko
terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menerce pada umur mnuda,
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Resiko
utama kanker payudara adalah bertambahnya umur
b. Penggunaan
hormone : hormone esterogen berhubungan dengan kanker payudara
c. Penyakit
fibrokistik : pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma dan fibrosis, tidak ada
peningkatan resiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperflasis dan papiloma
resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hyperplasia atipik,
resiko meningkat hingga 5 kali
d. Obesitas
: terdapat hubunga yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh. Dengan
kanker payudara pada wanita pasca menopause
e. Konsumsi
lemak : konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor resiko terjadinya
kanker payudara
f. Radiasi
: eksporsur radiasi dengan ionisasi selama atau sesudah puber selama atau
sesudah pubertas genetik terjadinya kanker payudara
g. Riwayat
keluarga dan faktor genetik : riwayat keluarga merupakan komponen penting dalam
riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
Terdapat peningkatkan resiko keganasan pada wanita yang keluaeganya menderita
kanker payudara.
GEJALA
a. Adanya
benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara disekitarnya,
tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur
b. Nipple
discharge adalah keluarnya cairan dari putting susu secara spontan dan tidak
normal
c. Kulit
atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (retraksi), berwarna merah muda
atau kecoklat – coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti
kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara
KLASIFIKASI
a.
Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari
2-2,25 cm dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening
ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70%.
Untuk memeriksa ada / tidak metastase kebagian tubuh yang lain, harus diperiksa
di laboratorium
b.
Stadium II
Tumor lebih besar dari 2,25 cm dan
sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening diketiak. Pada stadium ini,
kemungkinan untuk sembuh hanya 30-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel
kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel –
sel kanker yang ada pada seluruh bagian oenyebaran dan setelah operasi
dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel – sel kaker yang
tertinggal.
c.
Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker
telah menyebar keseluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit.
Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya
dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemeberian obat yang dapat membunuh sel
kanker). Kadang – kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian
payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan
sel kanker dalam tubuh.
d.
Stadium IV
Sel – sel kanker sudah merembet
menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru – paru, hati atau otak.
Atau bisa juga kulit, kelenjar limfe yang ada di dalam batang leher. Sama
seperti staium III, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara
PENATALAKSANAAN
a.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian
obat – oabatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui
infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada kanker
payudara tapi juga diseluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien
mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat – obatan
yang diberika n pada saat kemoterapi
b.
Radiasi
Panyinaran / radiasi adalah proses
penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sianr
gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah
operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berjurang, warna
kulit disekitar payudara menjadi hitam serta Hb dan leukosit cenderung menurun
sebagai akibat dari radiasi.
c.
Mastektomi
Mastektomi adalah operasi
pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi :
- Modified
radical Mastectomy, yaitu operasi penagngkatan seluruh payudara, jaringan
payudara ditulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di
sekitar ketiak.
- Total
(simple) mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjar diketiak
- Radical
mastectomy yaitu operasi penagnkatan sebagian dari payudara. Biasnya disebut
lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker
bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. Biasnaya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya dipnggir payudara.
9.4.
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA ALAT-ALAT GENITALIA
9.4.1.
TUMOR JINAK PADA ALAT-ALAT GENITALIA
1) VULVA
a. TUMOR KISTIK VULVA
a)
Kista
Inklusi (Kista Epidermis)
terjadi
akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy atau robekan,
dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista. Kista ini
terdapat pada vulva / perineum maupun vagina berwarna kekuning-kuningan atau
abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental.
Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan
b)
kista
Gartner
dianggap
berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dinding lateral –
anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris. Dindingnya
terdiri dari epitel toraks atau kubus yang berisi cairan jernih tanpa musin.
Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukurn kepala janin
dengan konsistensi lunak.
c)
kista
Hidrokele saluran nuck
berasal
dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran inguinal,
kadang-kadang melannjutkan sasmpai labia mayora. Terletak mulai dari saluran
inguinal sampai dinding labia mayora, kadang terdiri dari beberapa kista. Kista
saluran nuck berisi cairan jerih dengan dinding peritoneum
d)
kista
kelenjar
-
Kista bartholini
Terjadi akibat radang
-
Hidradenoma
Berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari
sisa saluran wolffi
-
Kista sebasea
Berasal dari kelenjar dari sebasea
kulit yang terdapat pada labia mayor, labia minor , dan mons veneris. Terjadi
karena penymbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum
b. TUMOR SOLID VULVA
a)
Tumor
Epitel
1) kondiloma
akuminata
2) Peyakitn
histology ini disebabkan oleh virus HPV
type 6 dan 11. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang lama-lama bisa
menjadi ganas.
3) kurunkula
uretra
4) terdapat
2 macam, yaitu kurunkula uretra neoplasma dan kurunkula uretra grnulomatosa
5) nevus
pigmentosus
6) nevus
ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva
berdiameter 1 – 2 mm
b)
Tumor
Jaringan
Mesoderm
-
fibroma
berasal dari jaringan sekitar
labium majus, dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih
keabu-abuan
-
lipoma
berasal
dari jaringan lemak disekitar labia mayor dengan konsistensi lunak dapat
bertangkai dan mencapai ukuran besar
-
leiomioma
berasal dari otot polos ligamentum
rotondum dekat dengan labio mayora tersusun seperti pusaran air / konde
-
neuromafibroma
berasal dari sarung selaput syaraf,
biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid, dan berwarna seperti daging
2) VAGINA
a. TUMOR KISTIK VAGINA
Tumor- tumor di vagian pada umumnya
mempunyai sifat sama dengan yang terdapat pada vulva. Tumor vulva dan vagina
hendaknya dibedakan dari vaginitis emfisematosa. Dapat juga kista saluran
Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter akan tetapi dapat multiple.
Kista ini dilapisi epitel seperti endoserviks, berisi cairan musin
b. TUMOR SOLID VAGINA
Umunya mempunyai sifat yang sama
dengan yang terdapat pada vulva kecuali :
a)
Granuloma
a) Merupakan
granulasi yang berbatas-batas, sering kali berbentuk polip terutama terjadai
pada bekas operasi kolporafi dan histerektomi total dan dapat bertahan sampai
bertahun-tahun
b) Adenosis vagina
c) Merupakan
tumor jinak vagina yang terletak dekat serviks uteri dan terdiri dari eitel
toraks yang mengeluarkan mucus, tampka merah, dan granula berbintik
d) Tumor miksoid vagina
e) Merupakan
tumor yang mempunyai konsistensi lunak seperti kista berisi jarngan
miksomatosa, jaringan pengikat, dan jaringan lemak seperti yang biasanya
terdapat pada daerah gutea, fossa iskheorektalus, serta apabila terdapat di
vagina berada pada daerah parakolpos. Kadang-kadang kambuh dan dapat menjadi
ganas
3) UTERUS
a. TUMOR EKTOSERVIKS
a)
Kista
jaringan sisa embrional
Berasal dari saluran mesonefridikus
wolffi teradapat pada dinding samping ektoserviks
b)
Kista
endometriosis
Letaknya superficial
c)
Folikel
atau kista nabothi
Kista retensi kelenjar endoserviks,
biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servicitis. Kista
ini jarang mencapai ukuran besar, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus
d)
Papiloma
Dapat tunggal maupun multiple
seperti kondiloma acuminate. Kebanyakan saluran ini adalah sisa epitel yang
terlebih pada trauma bedah maupun persalinan
b. TUMOR ENDOSERVIKS – ENDOMETRIUM
a)
Polip
endoserviks
Suatu ademoma maupu adenofibroma yang beraal dari selaput lender
endoserviks. Tangkainya dapat panjang sehingga keluar dari vulva. Bagian ujung polip dapat
mengalami nekrosis, serta mudah berdarah. Polip ini berkembang karena pengaruh
radang maupun virus.
b)
Polip
endometrium
Sering ditemukan, terutama dengan
pemeriksaan histeroskop.
c)
Adenoma
– adenofibroma
Biasanya terdiri dari epitel
endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya
merupakan penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan
berwarna kemerah – merahan. Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metoragi
sampai menometoragi dan infertilitas.
d)
Mioma
submukosum
Tumor berkonsistensi kenyal
berwarna putih
4) TUBA FALOPI
Tumor tuba uetrina dapat berupa
neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tuba uterine yang neoplastik jarang
sekali ditemukan. Tumor non neoplastik tuba uetrina disebabkan oelh radang dan
beberapa penyakit pada alat genital, antara lain hidrosalping, piosalping dan
kista tuboovarial.
5) OVARIUM
a. TUMOR NON-NEOPLASMA
Ada beberapa yang merupaka tumor
non neplasma, yaitu:
a) Kista
folikel
Kista ini berasal dari folikel de
graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel
atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh dibawah pengaruh estrogen
tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi kista.
b) Kista
korpus luteum
Perarahan yang sering terjadi
dikorpus luteum persisten menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan berwarna
merah coklat karena darah tua. Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang
daripada kista folikel dan yang pertama bisa menjadi lebih besar dari yang
kedua.
c) Kista
lutein
Kista biasanya bilateral dan bisa
menjadi sebesar kepalan tangan pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi
sel – sel teka. Tumbuhnya kista ini akibat pengaruh hormone koriogonadotropin
yang berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium
mengecil spontan
d) Kista
inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi
dan isolasi bagian – bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan
ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita dengan usia lanjut dan
besarnya diameter jarang melebihi 1 cm.
e) Kista
endometrium
f) Merupakan
kista yang berlokasi di daerah endometrium
b. TUMOR NEOPLASMA
a) Kistaoma
ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata
dan halus biasanya bertangkai, sering kali bilateral dan dapat menjadi besar.
Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus dan berwarna
kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.
b) Kistadenoma
ovarii musinosum
Tumor ovarium ini terbanyak
ditemukan bersama dengan kistadenoma ovary serosum. Asal tumor ini belum
diketahui dengan pasti.
c) Kistadenoma
ovarii serosum
Pada umumnya kista jenis ini tidak
mencapai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan kistadenoma musinosum.
Permukaan tumor biasanya licin, dan berwarna putih keabu – abuan.
9.4.2.
TUMOR GANAS PADA ALAT – ALAT GENETALIA
1)
VULVA
a. Karsinoma
sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa berasal dari
sel – sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang utama. Kanker jenis ini
biasanya terbentuk secara perlahan selama betahun – tahun.
b. Melanoma
Melanoma berasal dari sel penghasil
pigmen yang memberikan warna pada kulit
c. Sarcoma
Sarcoma adalah tumor jaringan ikat
dibawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat. Sarcoma vulva bisa menyerang
semua golongan usia, termasuk anak – anak.
d. Basalioma
Biasanya didaerah yang berambut,
sesekali pada labia mayora. Lesi ini hampisr tidak pernah menyebar ke kelenjar
getah bening. Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena
biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar matahari.
e. Adenokarsinoma
Pada vulva jarang terjadi, dan
umumnya berasal dari kelenjar bartholini
f. Karsinoma
verukosa
Karsinoma ini adalah keganasan pada
vulva berbentuk tumor eksofitik. Seperti papil dalam kondiloma akuminata, atau
seperti bunga kol.
g. Penyakit
paget
Merupakan lesi intra epitel vulva,
yang sering bersama – sama dengan munculnya adenokarsinoma kelenjar apokrin.
2)
VAGINA
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya
di derita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas. Penyebaran tumor menuju ke
kelenjar getah bening tergantung pada lokasi tumor. Bila proses ganas terdapat
pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya menyerupai karsinoma serviks.
Sedangkan bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina penyebarannya akan
menyerupai karsinoma vulva.
Untuk dapat menangkap lesi
pramaligna berupa perubahan epitel/ mukosa vagna yang displastik dapat
dikerjakan usapan vaginal untuk pemeriksaan sistologi eksfoliatif dengan pap
smear. Untuk penangnan dapat dilakukan
veginektomi. Elektrokoterisasi, bedah krio, penggunaan sitostatika topical atau
sinar laser.
3)
SERVIKS
UTERI
Diantara tumor ganas ginekologik,
kanker serviks uterus masih menduduki peringkat pertama di Indonesia. Sebab
langsung dari kanker serviks belum diketahui.
Karsinoma serviks timbul dibatas
antara epitel yang melapisi ektoserviks (portio) da endo serviks kanalis
servikalis yang sering disebut sebagai Squamo-columnar Junction (SC).
Histologik antara epitel gepeng berlapis (squamos complex) dari portio dengan
epitel kuboid/ silindris pendek selpis bersilia dari endoserviks kanalis
servikalis.
Penyebaran umumnya secara limfogen
melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah, yaitu: kearah fornises dan dinding
vagina, kearah korpus uterus, dan kearah parametrium dan dalam tingkatan lanjut
menginfiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih.
Tumor ganas diserviks tidak
menghalangi untuk adanya kehamilan. Terdapat kira – kira 1 diantara 3000
kehamilan. Tidak ada perbedaan antara karsinoma serviks dalam dan diluar
kehamilan. Untuk penanganan primer dilakukan pembedahan, karena penyinaran
mempunyai efek samping yang merugikan enderita yang berusia muda.
4)
KORPUS
UTERI
Tumor ganas korpus uterus dianggap
primer jika berasal dari endometrium atau miometrium. Secara histologik dibagi
menjadi 3 derajat, yaitu:
a. Grade
I: diferensiasi sel masih baik
b. Garde
II: sudah terdapat bagian – bagian yang solid atau padar
c. Grade
III: sebagian besar sel adalah padat/ solid diferensiasi sel – sel sudah tidak
baik lagi.
Penyebarannya biasanya lambat
keculai pada grade III. Tumor dengan diferensiasi sel – sel yang tidak baik
cenderung menyebar kepermukaan kavum uteri dan endoserviks.
5)
ADNEKSA
Tumor adneksa adalah tumor jaringan
abnormal pada system reproduksi yaitu pada tuba falopi kemudian ovarium dan
uterus yang biasanya terjadi bersamaan. Tumor adneksa merupakan tumor ganas
primer di tuba falopi yang lebih sekunder berasal dari tumor ganas ovarium atau
uterus.
Penyebab tumor adneksa tidak diketahui
secara pasti tetapi diduga karena infeksi yang menjalar ke atas dari uterus,
peradangan ini menyebar ke ovarium dan tuba fallopi yang menyebabkan berbagai
gangguan dan terjadi pertumbuhna jaringan abnormal.
Pada awalnya penyakit tidak
menimbulkan gejala. Mula – mula keluhan samar – samar seperti: perasaan lelah,
makan sedikit, terasa cepat kenyang dan sering kembung kemudian timbul demam
dan nyeri pada uterus bagian kiri dan kanan. Diikuti gejala perdarahan
pervaginam mungkin juga disertai pengeluaran getah vagina yang bercampur dengan
darah.
6)
OVARIUM
Kanker ovarium adalah tumor ganas
pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium paling sering ditemukan pada anita
yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium, kanker
ovarium bsa menyebar secara langsung ke daerah disekitarnya dan melalui system
getah bening bisa menyebar kedaerah lain dari panggul dan perut, sedangkan
melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru – paru. Penyebab
kanker ini tidak diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar