Senin, 03 November 2014

9. Gangguan Reproduksi


9.1. FIBROADENOMA MAMMAE
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada dipayudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul, sehingga sering disebut sebagai “breast mouse”. Tumor ini paling sering menyerang pada usia 20-25 tahun dan kurang dari 5% terjadi pada usia diatas 50 tahun. Besar tumor ini sekitar 1-3 cm. penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae. Tumor ini tergantung dengan adanya hormone estrogen dan dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur.

PENATALAKSANAAN
a.         Berikan penyuluhan pada ibu untuk melaakukan pemeriksaan payudara sendiri atau sadari
b.         Fibroadenoma sering kali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak diangkat
c.         Jika fibroadenoma terus membesar, maka harus dilakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat tumor

9.2. KISTA SARCOMA FILODES
Kista sarcoma filodes merupakan tumor yang jarang terjadi dbandngkan dengan fibroadenoma. Tumor filodes (kista sarcoma filodes) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (infasif) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10 – 15%). Pertumbuhan cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3 –  4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara membesar atau bengkak, konsistensi kenyal, kulit payudara tegang, dan berkilat.

PENYEBAB
Adanya hiperstrinisme yang memulai hyperplasia epitel juga faktor genetika, mamotropik hipopisis hormone, dan jaringan gonad lain yang bersirkulasi seperti tiroksin dan insulin. Estrogen meningkatkan substansi dasar stroma yang mempunyai kecenderungan kearah reorganisasi fibrosa. Usia reproduksi adalah waktu yang sensitive terjadinya penyakit ini dan akan terjadi regresi seiring peneurunan estrogen dan progesterone pada saat menopause.

PENATALAKSANAAN
a.    Mastektomi dengan pengangkatan fasia pektolaris
b.    Radiasi pasca bedah

9.3. KANKER PAYUDARA
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenkim. Pada wanita Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua yang paling banyak diderita setelah kanker serviks.

PENYEBAB
a.    Faktor reproduksi : karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menerce pada umur mnuda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Resiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur
b.    Penggunaan hormone : hormone esterogen berhubungan dengan kanker payudara
c.    Penyakit fibrokistik : pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma dan fibrosis, tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperflasis dan papiloma resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hyperplasia atipik, resiko meningkat hingga 5 kali
d.   Obesitas : terdapat hubunga yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh. Dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause
e.    Konsumsi lemak : konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor resiko terjadinya kanker payudara
f.       Radiasi : eksporsur radiasi dengan ionisasi selama atau sesudah puber selama atau sesudah pubertas genetik terjadinya kanker payudara
g.    Riwayat keluarga dan faktor genetik : riwayat keluarga merupakan komponen penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatkan resiko keganasan pada wanita yang keluaeganya menderita kanker payudara.

GEJALA           
a.    Adanya benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur
b.    Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari putting susu secara spontan dan tidak normal
c.    Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat – coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara




KLASIFIKASI
a.    Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70%. Untuk memeriksa ada / tidak metastase kebagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium
b.    Stadium II
Tumor lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening diketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel – sel kanker yang ada pada seluruh bagian oenyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel – sel kaker yang tertinggal.
c.    Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar keseluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemeberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang – kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh.
d.   Stadium IV
Sel – sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru – paru, hati atau otak. Atau bisa juga kulit, kelenjar limfe yang ada di dalam batang leher. Sama seperti staium III, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara



PENATALAKSANAAN
a.    Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat – oabatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada kanker payudara tapi juga diseluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat – obatan yang diberika n pada saat kemoterapi
b.    Radiasi
Panyinaran / radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sianr gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berjurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
c.    Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi :
-     Modified radical Mastectomy, yaitu operasi penagngkatan seluruh payudara, jaringan payudara ditulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
-     Total (simple) mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar diketiak
-     Radical mastectomy yaitu operasi penagnkatan sebagian dari payudara. Biasnya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasnaya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya dipnggir payudara.


9.4. TUMOR JINAK DAN GANAS PADA ALAT-ALAT GENITALIA
9.4.1. TUMOR JINAK PADA ALAT-ALAT GENITALIA
1) VULVA
a. TUMOR KISTIK VULVA
a)      Kista Inklusi (Kista Epidermis)
terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy atau robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista. Kista ini terdapat pada vulva / perineum maupun vagina berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan
b)     kista Gartner
dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dinding lateral – anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel toraks atau kubus yang berisi cairan jernih tanpa musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukurn kepala janin dengan konsistensi lunak.
c)      kista Hidrokele saluran nuck
berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran inguinal, kadang-kadang melannjutkan sasmpai labia mayora. Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labia mayora, kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran nuck berisi cairan jerih dengan dinding peritoneum
d)     kista kelenjar
-             Kista bartholini
Terjadi akibat radang
-             Hidradenoma
Berasal dari kelenjar  keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran wolffi
-             Kista sebasea
Berasal dari kelenjar dari sebasea kulit yang terdapat pada labia mayor, labia minor , dan mons veneris. Terjadi karena penymbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum
b. TUMOR SOLID VULVA
a)      Tumor Epitel
1)      kondiloma akuminata
2)      Peyakitn histology  ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang lama-lama bisa menjadi ganas.
3)      kurunkula uretra
4)      terdapat 2 macam, yaitu kurunkula uretra neoplasma dan kurunkula uretra grnulomatosa
5)      nevus pigmentosus
6)      nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1 – 2 mm

b)     Tumor Jaringan Mesoderm
-       fibroma
berasal dari jaringan sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan
-       lipoma
berasal dari jaringan lemak disekitar labia mayor dengan konsistensi lunak dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar
-       leiomioma
berasal dari otot polos ligamentum rotondum dekat dengan labio mayora tersusun seperti pusaran air / konde
-       neuromafibroma
berasal dari sarung selaput syaraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid, dan berwarna seperti daging


2) VAGINA
a.    TUMOR KISTIK VAGINA
Tumor- tumor di vagian pada umumnya mempunyai sifat sama dengan yang terdapat pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dari vaginitis emfisematosa. Dapat juga kista saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter akan tetapi dapat multiple. Kista ini dilapisi epitel seperti endoserviks, berisi cairan musin
b.   TUMOR SOLID VAGINA
Umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang terdapat pada vulva kecuali :
a)      Granuloma
a)      Merupakan granulasi yang berbatas-batas, sering kali berbentuk polip terutama terjadai pada bekas operasi kolporafi dan histerektomi total dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun
b)      Adenosis vagina
c)      Merupakan tumor jinak vagina yang terletak dekat serviks uteri dan terdiri dari eitel toraks yang mengeluarkan mucus, tampka merah, dan granula berbintik
d)     Tumor miksoid vagina
e)      Merupakan tumor yang mempunyai konsistensi lunak seperti kista berisi jarngan miksomatosa, jaringan pengikat, dan jaringan lemak seperti yang biasanya terdapat pada daerah gutea, fossa iskheorektalus, serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah parakolpos. Kadang-kadang kambuh dan dapat menjadi ganas





3)   UTERUS
a.    TUMOR EKTOSERVIKS
a)         Kista jaringan sisa embrional
Berasal dari saluran mesonefridikus wolffi teradapat pada dinding samping ektoserviks
b)        Kista endometriosis
Letaknya superficial
c)         Folikel atau kista nabothi
Kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servicitis. Kista ini jarang mencapai ukuran besar, berwarna putih mengkilap berisi  cairan mukus
d)        Papiloma
Dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma acuminate. Kebanyakan saluran ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan

b.   TUMOR ENDOSERVIKS – ENDOMETRIUM
a)      Polip endoserviks
Suatu ademoma maupu  adenofibroma yang beraal dari selaput lender endoserviks. Tangkainya dapat panjang sehingga keluar  dari vulva. Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis, serta mudah berdarah. Polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
b)     Polip endometrium
Sering ditemukan, terutama dengan pemeriksaan histeroskop.
c)      Adenoma – adenofibroma
Biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah – merahan. Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metoragi sampai menometoragi dan infertilitas.
d)     Mioma submukosum
Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih

4)   TUBA FALOPI
Tumor tuba uetrina dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tuba uterine yang neoplastik jarang sekali ditemukan. Tumor non neoplastik tuba uetrina disebabkan oelh radang dan beberapa penyakit pada alat genital, antara lain hidrosalping, piosalping dan kista tuboovarial.

5)   OVARIUM
a.    TUMOR NON-NEOPLASMA
Ada beberapa yang merupaka tumor non neplasma, yaitu:
a)    Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi kista.
b)   Kista korpus luteum
Perarahan yang sering terjadi dikorpus luteum persisten menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah tua. Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang daripada kista folikel dan yang pertama bisa menjadi lebih besar dari yang kedua.
c)    Kista lutein
Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar kepalan tangan pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel – sel teka. Tumbuhnya kista ini akibat pengaruh hormone koriogonadotropin yang berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan
d)   Kista inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian – bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita dengan usia lanjut dan besarnya diameter jarang melebihi 1 cm.
e)    Kista endometrium
f)    Merupakan kista yang berlokasi di daerah endometrium

b.   TUMOR NEOPLASMA
a)      Kistaoma ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus biasanya bertangkai, sering kali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.
b)      Kistadenoma ovarii musinosum
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama dengan kistadenoma ovary serosum. Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti.
c)      Kistadenoma ovarii serosum
Pada umumnya kista jenis ini tidak mencapai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, dan berwarna putih keabu – abuan.

            9.4.2. TUMOR GANAS PADA ALAT – ALAT GENETALIA
1)         VULVA
a.       Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel – sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang utama. Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama betahun – tahun.
b.      Melanoma
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit
c.       Sarcoma
Sarcoma adalah tumor jaringan ikat dibawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat. Sarcoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak – anak.
d.      Basalioma
Biasanya didaerah yang berambut, sesekali pada labia mayora. Lesi ini hampisr tidak pernah menyebar ke kelenjar getah bening. Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar matahari.
e.       Adenokarsinoma
Pada vulva jarang terjadi, dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini
f.       Karsinoma verukosa
Karsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor eksofitik. Seperti papil dalam kondiloma akuminata, atau seperti bunga kol.
g.      Penyakit paget
Merupakan lesi intra epitel vulva, yang sering bersama – sama dengan munculnya adenokarsinoma kelenjar apokrin.

2)         VAGINA
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya di derita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas. Penyebaran tumor menuju ke kelenjar getah bening tergantung pada lokasi tumor. Bila proses ganas terdapat pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya menyerupai karsinoma serviks. Sedangkan bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina penyebarannya akan menyerupai karsinoma vulva.
Untuk dapat menangkap lesi pramaligna berupa perubahan epitel/ mukosa vagna yang displastik dapat dikerjakan usapan vaginal untuk pemeriksaan sistologi eksfoliatif dengan pap smear. Untuk penangnan  dapat dilakukan veginektomi. Elektrokoterisasi, bedah krio, penggunaan sitostatika topical atau sinar laser.

3)         SERVIKS UTERI
Diantara tumor ganas ginekologik, kanker serviks uterus masih menduduki peringkat pertama di Indonesia. Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui.
Karsinoma serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks (portio) da endo serviks kanalis servikalis yang sering disebut sebagai Squamo-columnar Junction (SC). Histologik antara epitel gepeng berlapis (squamos complex) dari portio dengan epitel kuboid/ silindris pendek selpis bersilia dari endoserviks kanalis servikalis.
Penyebaran umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah, yaitu: kearah fornises dan dinding vagina, kearah korpus uterus, dan kearah parametrium dan dalam tingkatan lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih.
Tumor ganas diserviks tidak menghalangi untuk adanya kehamilan. Terdapat kira – kira 1 diantara 3000 kehamilan. Tidak ada perbedaan antara karsinoma serviks dalam dan diluar kehamilan. Untuk penanganan primer dilakukan pembedahan, karena penyinaran mempunyai efek samping yang merugikan enderita yang berusia muda.

4)         KORPUS UTERI
Tumor ganas korpus uterus dianggap primer jika berasal dari endometrium atau miometrium. Secara histologik dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
a.    Grade I: diferensiasi sel masih baik
b.   Garde II: sudah terdapat bagian – bagian yang solid atau padar
c.    Grade III: sebagian besar sel adalah padat/ solid diferensiasi sel – sel sudah tidak baik lagi.
Penyebarannya biasanya lambat keculai pada grade III. Tumor dengan diferensiasi sel – sel yang tidak baik cenderung menyebar kepermukaan kavum uteri dan endoserviks.

5)         ADNEKSA
Tumor adneksa adalah tumor jaringan abnormal pada system reproduksi yaitu pada tuba falopi kemudian ovarium dan uterus yang biasanya terjadi bersamaan. Tumor adneksa merupakan tumor ganas primer di tuba falopi yang lebih sekunder berasal dari tumor ganas ovarium atau uterus.
Penyebab tumor adneksa tidak diketahui secara pasti tetapi diduga karena infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, peradangan ini menyebar ke ovarium dan tuba fallopi yang menyebabkan berbagai gangguan dan terjadi pertumbuhna jaringan abnormal.
Pada awalnya penyakit tidak menimbulkan gejala. Mula – mula keluhan samar – samar seperti: perasaan lelah, makan sedikit, terasa cepat kenyang dan sering kembung kemudian timbul demam dan nyeri pada uterus bagian kiri dan kanan. Diikuti gejala perdarahan pervaginam mungkin juga disertai pengeluaran getah vagina yang bercampur dengan darah.

6)         OVARIUM

Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium paling sering ditemukan pada anita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium, kanker ovarium bsa menyebar secara langsung ke daerah disekitarnya dan melalui system getah bening bisa menyebar kedaerah lain dari panggul dan perut, sedangkan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru – paru. Penyebab kanker ini tidak diketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar