1.
Tujuan
Setelah membaca materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
1)
Menyimpulkan mengenai Bounding attecment
dengan benar.
2)
Menguraikan respon ayah dan keluarga
dengan benar.
3)
Menyimpulkan sibling Rivally dengan benar.
2.
Uraian Isi Pelajaran
Pada materi BAB ini menjelaskan tentang:
1)
Bounding Attachment
2)
Respon ayah dan keluarga
3)
Sibling rivalry
3.
Penjelasan Isi Teori
3.1
Bonding Attachment
1) Pengertian bounding attachment menurut beberapa
ahli,antara lain:
a. Klausa dan kennel (
1983): interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun
sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera setelah lahir.
b. Nelson ( 1986): bounding adalah
dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera
setelah lahir, sedangkan attachment adalah ikatan yang
terjalin diantara individu yang meliputi pencurahan perhatian, yaitu hubungan
emosi dan fisik yang akrab.
c. Bennet dan Brown (1999): bounding adalah terjadinya
hubungan orang tua dan bayi sejak awal kehidupan,sedangkan attachment adalah
pencurahan kasih saying di antara individu.
d. Brozelton ( dalam
Bobak,1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antara
orang-orang seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan
pertama.
e. Parmi ( 2000): suatu
usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling
merespon antara orang tua dan bayi lahir.
f. Perry ( 2002): bounding adalah
proses pembentukan attachment atau membangun ikatan ,
sedangkan attachment adalah suatu ikatan khusus yang
dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang
tua dan bayi.
g. Subroto ( cit Lestari,
2002):sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara
orang tua dan bayi.
Jadi bounding attachment adalah suatu ikatan
yang terjadi di antara orang tua dan bayi baru lahir, yang meliputi
pemberian kasih sayang dan pencurahan perhatian yang saling tarik
menarik. Selain itu,pengertian bounding
attachment adalah suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi
terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai serta
memberi keduanya pementuan emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan
batin antara ibu dan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang
dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan.
Ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan
psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi.
2) Tahap-Tahap Bounding
Attachment :
a.
Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan
kontak mata, menyentuh, erbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal
bayinya.
b.
Bounding (keterikatan)
c.
Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu
lain.
Adapun interaksi yang menyenangkan, misalnya :
a. Sentuhan pada tungkai
dan muka bayi secara halus dengan tangan ibu.
b. Sentuhan pada pipi.
c. Sentuhan ini dapat
menstimulasi respon yang menyebabkan terjadinya gerakan muka bayi kearah muka
ibu atau kearah payudara sehingga bayi akan mengusap-usap menggunakan hidung
serta menjilat putingnya, dan terjadilah rangsangan untuk sekresi prolaktin.
d. Tatap mata bayi dan ibu.
e. Ketika mata bayi dan ibu
saling tatap pandang, menimbulkan perasaan saling memiliki antara ibu dan bayi.
f. Tangis bayi.
3) Keuntungan Bounding Attachment :
a.
Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap
sosial.
b.
Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
4) Hambatan Bounding
Attachment :
a. Kurangnya support
sistem.
b. Ibu dengan resiko (ibu
sakit).
c. Bayi dengan resiko (bayi
prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).
d. Kehadiran bayi yang
tidak diinginkan.
3.2
Respon Ayah Dan Keluarga
Respon terhadap bayi baru lahir berbeda antara ayah yang satu
dengan yang lain. Hal ini tergantung, bisa positif bisa negatif.
1) Respon positif
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
a.
Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
b.
Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
c.
Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
d.
Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.
2) Respon negatif
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:
a.
Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang
tidak sesuai keinginan.
b.
Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
c.
Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah
merasa kurang mendapat perhatian.
d.
Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran
dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
e.
Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
f.
Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga
menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi
ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap bayi baru lahir, terbagi
menjadi Perilaku memfasilitasi dan Perilaku penghambat.
Perilaku Memfasilitasi :
a.
Menatap, mencari ciri khas anak.
b.
Kontak mata.
c.
Memberikan perhatian.
d.
Menganggap anak sebagai individu yang unik.
e.
Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
f.
Memberikan senyuman.
g.
Berbicara/bernyanyi.
h.
Menunjukkan kebanggaan pada anak.
i.
Mengajak anak pada acara keluarga.
j.
Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak.
k.
Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Perilaku Penghambat :
a.
Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar,
menolak untuk menyentuh anak.
b.
Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak
memberikan nama pada anak.
c.
Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
d.
Tidak menggenggam jarinya.
e.
Terburu-buru dalam menyusui.
f.
Menunjukkan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi kebutuhannya.
Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi
oleh 2 faktor, yaitu:
1.
Faktor internal.
Yaitu genetika, kebudayaan yang mereka
praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan sebelumnya,
pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah mereka lakukan
selama kehamilan (mengidentifikasikan
diri mereka sendiri sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua yang telah
diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan).
2.
Faktor eksternal.
Yaitu perhatian yang diterima selama hamil,
melahirkan dan postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah bayinya
terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari dalam
kehidupannya
3.3
Sibling Rivalry
Sibling Rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara
kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang
anak karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan
keluarganya dengan adanya saudara baru.
Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian
yang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain:
1)
Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan
beberapa keterampilan penting.
2)
Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.
3)
Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk
mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik,
antara lain:
1)
Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2)
Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3)
Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4)
Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu
sama lain.
5)
Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik
biasa terjadi.
6)
Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan
perhatian dari satu sama lain.
7)
Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan
anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
8)
Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9)
Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan
mereka sendiri.
10) Orang tua tidak perlu
langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11) Orang tua harus dapat
berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12) Orang tua dalam
memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13) Jangan memberi tuduhan
tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14) Kesabaran dan keuletan
serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara
pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang
paling bagus.
Peran bidan dalam
mengatasi sibling rivalry, antara lain:
1) Membantu menciptakan
terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2) Memberikan dorongan pada
ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui
sikap maupun ucapan dan tindakan.
4.
Kesimpulan
Bounding attachment adalah suatu
ikatan yang terjadi di antara orang tua dan bayi baru lahir, yang
meliputi pemberian kasih sayang dan pencurahan perhatian yang saling tarik
menarik. Selain itu,pengertian bounding
attachment adalah suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi
terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai serta
memberi keduanya pementuan emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan
batin antara ibu dan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang
dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan.
Ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan
psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi.
Respon terhadap bayi baru lahir berbeda antara
ayah yang satu dengan yang lain. Hal ini tergantung, bisa positif bisa negatif. Respon positif dapat
ditunjukkan dengan: Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan
bahagia, Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi
dengan baik, Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi, Perasaan
sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi. Respon negatif dapat
ditunjukkan dengan: Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis
kelamin yang tidak sesuai keinginan., kurang berbahagia karena
kegagalan KB, perhatian
ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat
perhatian, faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang
atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya
hidupnya, rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat, anak
yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu
dan aib bagi keluarga.
Sibling Rivalry diartikan
sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan antara saudara kandung
merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada ancaman gangguan
yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar