I.
Imunisasi
Untuk menurunkan kemungkinan kematian
bayi karena tetanus Neonaturum juga untuk mencegah kematian ibu yang
disebabkan oleh tetanus, maka ibu hamil harus
memperoleh perlindungan dengan cara
diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (T.T) 2 kali dengan interval 4 - 6 minggu.
Jadwal
pemberian imunisasi:
· T.T 1 . Pada kunjungan antenatal pertama diberikan
0,5 cc vaksin TetanusToksoid.
·
T.T
2. Empat minggu setelah T.T satu. Setelah
mendapat suntikan vaksin T.T sebanyak 2 x ibu mendapat perlindungan
3 tahun (80%).
· T.T 3. Enam bulan setelah T.T 2. Lama
perlindungan 5 tahun (95%).
· T.T 4. Satu tahun setelah T.T 3. Lama
perlindungan 10 tahun (99%).
· T.T 5. Satu tahun setelah T.T4. Lama
perlindungan 25 tahun/seumur hidup (99%).
II.
Travelling
sebenarnya bepergian
dengan pesawat terbang saat hamil itu aman bagi ibu hamil tanpa komplikasi,
namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena (deep vein thrombosit) maka sebelum berangkat perlu konsultasi
dengan dokter kandungan.
Menurut
ACOG (American College of Obstetrics and Gynecologi) bahwa ibu hamil dapat
terbang dengan pesawat terbang dengan syarat:
· Ibu hamil sehat.
· Gangguan
resiko kehamilan rendah
· Usia
kehamilan tidak boleh kurang dari 12 minggu dan lebih dari 36 minggu
· Tidak beresiko kemungkinan melahrkan prematur
misalnya penderita diabetes yang tidak terkontrol, plasenta yang abnormal, ibu hamil
yang sel darahnya berbentuk bulan sabit yang dapat semakin memperburuk karena ketinggian.
· Ibu
hamil dengan peningkatan tekanan darah, khususnya memiliki masalah jantung karena dapat terjadi ketidak
nyamanan.
· Tidak boleh mengkonsumsi makanan penghasil
gas dan minuman yang mengandung soda karen akan terjadi pemuaian gas oleh
peningkatan ketinggian.
III. Persiapan Laktasi
Payudara
adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi. Yang perlu
diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah:
· Menjaga kebersihan payudara, bersihkan puting
susu dengan baby oil. Jika puting susu rata atau masuk kedalam, ibu diajarkan
cara mengeluarkannya yaitu: tekan areola dekat puting susu dengan menggunakan kedua
ibu jari, dilakukan 2 x sehari selama 5 menit
· Memakai
BH harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyangga (menyokong) payudara dari bawah,
bukan menekan dari depan.
· Mengikuti penyuluhan tentang keunggulan ASI
dan kerugian susu botol, manfaat rawat gabung, Perawatan bayi, Gizi ibu hamil
dan menyusui, Keluarga Berencana, dan
lain-lain.
· Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi
persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan menyusui. Pelayanan pemeriksaan
payudara dan senam hamil.
· Yakinkan setiap ibu untuk percaya bahwa ibu
dapat sukses dalam menyusui bayinya,
karena melahirkan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu
berhasil menjalaninya.
IV.
Persiapan ibu menghadapi persalinan dan kelahiran bayi
Persalinan dan kelahiran bayi merukakan hal yang fisiologis
dan dapat berlangsung secara alamiah, tetapi bila dipersiapkan selama kehamilan
dengan baik, tidak mungkin akan terjadi
hal yang merugikan baik bagi ibu maupun terhadap bayinya.
Hal-hal
yang harus dipersiapkan oleh ibu adalah:
1.
Membuat rencana persalinan
Rencana tindakan yang dibuat oleh ibu
dan anggota keluarganya bersama-sama dengan bantuan bidan atau berdiskusi
dengan tenaga kesehatan yang terlatih tentang :
· Tempat persalinan yang memiliki bidan (tenaga
kesehatan yang terlatih), yang dapat
dihubungi dan dijangkau (ada transpormasi ketempat persalinan tersebut.
·
Siapa
yang akan menamani pada saat persalinan
dan yang akan menjaga keluarga dirumah
ketika ibu tidak ada (sedang di tempat melahirkan).
· Perkiraan biaya yang dibutuhkan.
2. Membuat
rencana pengambilan keputusan
· Mendiskusikan pengambil keputusan jika terjadi
kedaruratan.
· Rencana pengganti jika pengambil keputusan
pertama tidak ada.
3.
Membuat sistem transportasi.
Jika terjadi kegawat daruratan perlu
adanya transportasi yang akan mengantarkan ibu ketempat rujukan yang meliputi:
· Dimana
ibu akan ditolong/dirujuk.
· Transportasi
apa yang akan digunakan.
· Persiapan dana untuk rujukanan.
· Bagaiman
mencari donor darah.
4.
Membuat tabungan
Anjurkan
ibu sejak awal kehamilan untuk menabung, sehingga kebutuhan – kebutuhan dana
untuk persalinan terutama dalam keadaan darurat tidak merupakan suatu alasan
atau penyebab timbulnya keterlambatan bantuan yang bisa berakibat buruk.
5.
Mempersiapkan peralatan
Buat
catatan alat-alat yang perlu disiapkan dalam tas agar tidak menyulitkan
persiapan pada waktunya harus berangkat ke tempat persalinan yaitu: Pakaian ibu
dan bayi lengkap termasuk pembalut, sabun, handuk dan lain-lain.
V. Memantau kesejahteraan janin
1. Actogram
Pemantauan kesejahteraann janin oleh ibu untuk mengetahui
keadaan hipoksia janin/hipoksia dini dengan
cara :
· Ibu harus tidur dalam posisi miring
·
Raba perut
dan rasakan gerakan janinnya. Normalnya 10 gerakan dalam waktu 20 menit - 2 jam, pergerakan janin
akan berkurang dalam 2 - 3 minggu sebelum lahir, dan akan bertambah setelah
makan, juga janin mempunyai masa tidur ±
20 - 30 menit pada siang hari.
2. Mc.Donald
Pengukuran
tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita pengukur pada kehamilan 28 minggu keatas dengan menggunakan rumus:
(Tinggi
Fundus Uteri – 12) x 155 cm.
3. Leopold
Palpasi secara Leopold
untuk mengetahui posisi dan presentasi
janin diikuti monitoring denyut jantung
janin
4. Amnioskopi
Untuk mendeteksi hipoksia janin dengan memakai alat optik
yang
dimasukkan
melalui servik dan dilihat apakah cairan amnion berwarna hijau (gawat janin).
5. USG
USG
memakai gelombang suara ultra sound
untuk memastikan kehamilan, lokasi plasenta,
keadaan tali pusat dan jenis kelamin
bayi.
6. Amniosintesis
Melakukan
aspirasi air ketuban melalui dinding abdomen, kemudian dianalisa untuk melihat kelainan - kelainan
genetik, rhesus, deteksi amniositis.
7.
Cardiotokografi (CTG)
Untuk
mencatat denyut jantung janin yang berhubungan dengan adanya kontraksi uterus
selama 20-30 menit.
VI.
Ketidak nyamanan & cara mengatasinya
1.
Morning
sickness (mual dan muntah)
Biasanya
terjadi pada bulan kedua, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan
hormonal, akan menghilang pada akhir trimester pertama.
Cara
mengatasinya :
·
Makan
sedikit-sedikit dan sering, hindari makanan yang berminyak dan
bau yang merangsang.
· Duduk tegak setiap selesai makan
·
Bangun tidur perlahan-lahan, hindari gerakan
yang tiba-tiba
·
Istirahat yang cukup
·
Ventilasi kamar yang memadai.
1. Gusi
berdarah
Cara mengatasinya :
·
Berkumur-kumur dengan air hangat dicampur
sedikit garam
· Gunakan sikat gigi yang lembut dan diet
tinggi vitamin C.
2.
Haemoroid
Cara mengatasinya :
Hindari konstipasi :
·
makanan
tinggi serat
·
banyak minum air putih
·
Gunakan
kompres dingin.
·
Benjolan
yang keluar dimasukkan perlahan-lahan
3. Keputihan
Cara mengatasinya :
·
Vulva higyene
(vulva bersih dan kering)
·
Celana dalam dari bahan yang menyerap
·
Jangan menggunakan vaginaldouche
4.
Kram
pada kaki
Cara mengatasinya :
·
Latihan otot-otot kaki dengan cara dorsofleksi
± 5-10 menit
·
Konsumsi kalsium yang tidak mengandung fosfor
·
Kompres hangat ± 5-10 menit setiap pagi
5. Pembesaran payudara
Cara mengatasinya :
·
Memakai
BH harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya
menyangga (menyokong) payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.
·
Banyak
istirahat
VII.
Kunjungan ulang
Setap
wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu setiap wanita hamil memrlukan minimal empat kali kunjungan selama kehamilannya:
Satu
kali pada trimester pertam, Satu kali
pada trimester kedua, dua kali pada trimester ketiga.
Jadwal
kunjungan ulang:
·
Kunjungan I hamil 16 minggu dilakukan untuk:
Ø
Penapisan
dan pengobatan anemia
Ø
Perencanaan
peersalinan
Ø
Pengenalan
komplikasi dan pengobatannya
·
Kunjungan II (24 - 28 minggu) dan kunjungan
III (32 minggu), dilakukan untuk
Ø
Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Ø
Penapisan
preeklampsi, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
Ø
Mengulangi
perencanaan peersalinan
·
Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir
Ø
Sama
dengan kunjungan II da III
Ø
Mengenali
adanya kelainan letak dan presentasi
Ø
Memantapkan
rencana persalinan
Ø
Mengenali
tanda-tanda persalinan
VIII.
Pekerjaan
Bagi ibu-ibu
yang mempunyai pekerjaan rutin ( Karyawan, Guru dan lain-lain) dianjurkan untuk
istirahat kira-kira empat minggu sebelum melahirkan. Keadaan ini perlu agar ibu
dapat mempersiapkan dirinya dengan baik dan tenang, baik secara fisik maupun
mental.
Bagi ibu rumah tangga tetap melakukan
pekerjaan sehari-hari seperti biasa, hanya jangan terlalu melelahkan,
istirahat/tidur yang cukup.
IX.
Tanda bahaya dalam kehamilan
1. Pengertian
Tanda
bahaya kehamilan adalah tanda- tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode
antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
2.
Macam-macam
tanda bahaya kehamilan
·
Perdarahan
pervaginam
·
Sakit
kepala yang hebat.
·
Masalah
penglihatan
·
Bengkak
pada muka atau tangan
·
Nyeri
abdomen yang hebat
·
Bayi
kurang bergerak seperti biasa
Beberapa
macam tanda bahaya yang perlu segera dirujuku/segera mendapatkan pertolongan:
a.
Perdarahan
dari jalan lahir:
·
Perdarahan
pada kehamilan muda :
Ø
Abortus
Ø
Molahidatidosa
Ø
Kehamilan
ektopik terganggu
·
Perdarahan
pada kehamilan lanjut
Ø
Plasenta
previa
Ø
Solusio
plasenta
Ø
Ruptura
uteri
b. Ketuban pecah dini (ketuban pecah
sebelum waktunya)
c. Hipertnsi /Preeklampsi
d. Kejang (Eklampsia)
e.
Infeksi
f.
Anemia
berat
g.
Gerakan
janin tidak ada atau kurang ( minimal 3 x dalam 1jam)
Latihan
1.
Apa
tujuan kita mengetahui tentang kebutuhan dasar ibu hamil ?
2.
Mengapa
ibu hamil harus diimunisasi, bagaimana cara pelaksanaannya ?
3.
Sebutkan
kebutuhan ibu hamil tentang travelling !
4.
ASI
adalah kebutuhan bayi, bagaimana cara ibu hamil mempersiapka diri agar dapat
sukses menyusui bayinya.
5.
Apa
saja yang harus dipersiapkan ibu hamil untuk menghadapi persalinan dan
kelahiran bayi ?
6.
Perlukah
kita memantau kesejahteraan janin ibu
hamil, dengan cara apa saja kita dapat memantau kesejahteraan janin?.
7.
Sebutkan
cara ibu mengatasi rasa tidak nyaman yang sering terjadi pada waktu hamil !
8.
Cukupkah
ibu hamil memeriksakan kehamilannya hanya 1 x saja karena ibu tidak ada keluhan
yang terlalu dirasakan ?
9.
Terangkan
tentang pekerjaan bagi ibu hamil !
10.
Mengapa ibu hamil harus mengetahui tanda – tanda
bahaya kehamilan ?
11.
Sebutkan
macam- macam tanda bahaya kehamilan dan
tanda bahaya yang harus segera dirujuk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar