A. Kebutuhan Fisik ibu
trimester I, II, dan III
OKSIGEN
Mukosa system respirasi menjadi hiperemik dan edema
dengan mucus yang hipersekresi mengarah pada sesak dan epistaksis. Hasilnya
banyak wanita hamil yang mengeluh pilek kronis. Pemakaian spray nasal dengan
kongestan yang lama harus dihindari karena efeknya terhadap mukosa ((Cruishank
dan Hays, 1991)
Ada perubahan dalam bentuk dada dan lengkungan bertambah
besar pada kehamilan, diafragma membesar 4 cm dan kerangka tulang dada menjadi
lebih ke atas. Tulang dada bawah melebar dan tidak selalu kembali seperti
sediakala saat setelah kehamilan yang biasa menjadi suatu masalah pada bentuk
badan seorang wanita (de swiet, 1991). Kapasitas total paru-paru berkurang 5 %
karena elevasi diafragma. Frekuensi normal berkisar 14-15 nafas/menit dengan
pernafasan diafragma dan nafas yang lebih dalam (cruishank dan Hays, 1991).
Adanya peningkatan progresif konsumsi oksigen yaitu 15-20
sampai aterm, disebabkan meningkatnya metabolism yang dibutuhkan oleh ibu
(respirasi dan jantung) dan juga janin. Hal ini lebih dari jumlah penggantian,
tetapi 40% dari volume tidal dan peningkatan sebanyak 20% dari volume residual
(jumlah udara di paru setelah di ekspirasi maksimum) (moore, 1994). Secara
bersamaan hal ini mengarah pada peningkatan ventilasi alveolar antara 5 sampai
8 liter/menit, yaitu 4 kali lebih besar dari konsumsi oksigen dan hasil dari
peningkatan perubahan gas (Davey, 1995).
Karena
progestero mempengaruhi sensitivitas
respirasi terhadap karbondioksida, jumlah udara inspirasi selama 1 menit
(volume/menit) mejadi meningkat 20%. Hasilnya adalah karbondioksida yang keluar
dari paru-paru. Konsentrasi karbondioksida di alveolar menjadi lebih rendah
daripada wanita tidak hamil, yang menyebabkan darah maternal yang mengandung karbondioksida
menjadi lebih rendah . hal ini juga mengarah ke alkalosis respirasi.
KEBUTUHAN
NUTRISI
Kehamilan
menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan – peubahan itu untuk
menyesuaikan tubuh ibu pad keadaan keadaan kehamilannya. Penggunaan zat – zat
makanan oleh tubuh akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama
kehamilan. Dengan demikian ibu yang sering sukar makan pada permulaan kehamilan
itu, di samping itu, perasaan malas dan kurang enak badan biasanya juga
menyebabkan ibu lebih banyak istirahat sehingga keperluan tubuh akan makanan
juga berkurang.
Dalam bulan –
bulan pertama kehamilan sering wanita meras mual, tidak nafsu makan, muntak,
kembung, rasa perih di ulu hati dan sebagainya. Gejala “ngidam” itu terutama di
waktu pagi tetapi kadang – kadang ada juga sore hari. Mungkin pula timbul keinginan
makan makanan yang asam. Malah timbul keinginan yang aneh, misalnya ingin makan
tanah, beras, kapur, dan sebagainya. Gejala – gejala itu akan menghilang
setelah kandungan mencapai minggu ke 16 (4 bulan).
Lebih banyak
cairan di keluarkan melalui ginjal sebagai air seni sebelum pertengahan
kehamilan tetapi berkurang pada akhir kehamilan. Pada waktu hamil, cairan darah
bertambah sehingga darah merah (anemia). Jumlah cairan dalam tubuh bertambah
tetapi yang dikeluarkan oleh tubuh berkurang pada bulan – bulan akhir kehamilan
yang mengakibatkan seringnya timbul bengkak kaki pada waktu hamil tua.
Untuk dapat
memberi makanan secara benar pada ibu hamil, perubahan – perubahan yang terjadi
pada kehamilan perlu di pahami :
a.
Perubahan
tahap pertama. Dua minggu setelah konsepsi, telur yang telah di buahi akan
melekat pada endometrium uterus dan
terjadi proliferasi dari sel – sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk
pada tahap ini belum diperlukan suplementasi nutrisi yang khusus.
b.
Perubahan tahap kedua. Pada minggu ke-2 sampai
minggu ke-8, sebagian organ – organ telah mulai terbentuk seperti jantung,
ginjal, paru, hati, dan rangka. Dari percobaan binatang, bila pada fase ini
terdapat defisiensi vitamin A, riboflavin, vitamin B6, vitamin B2
, atau asam folat akan terjadi kelainan cacat bawaan. (pelatihan paramedic Tingkat
Nasional di Semarang, 1988). Pada tahap ini diperlukan suplementasi dalam
bentuk vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya defisiensi dan cacat
bawaan.
c.
Perubahan tahap ketiga. Mulai minggu ke delapan
sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan
pada ibu untuk mempersiapkan kelahiran dan memproduksi Air Susu Ibu(ASI). Pada
tahap ini terjadi hiperplasi dan hipermetrofi sel – sel, an kecepatannya
berbeda untuk masing – masing orang. Oleh sebab itu, suplementasi nutrisi sangat
diperlukan terutama dalam bentuk kalori dan protein.
PENINGKATAN
BERAT BADAN
Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil
akhir kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan
risiko pada janin teutama apabila peningkatan atau penurunan sangt menonjol.
Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR), namun
berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan selama hamil.
Sebab – sebab terjadinya penurunan atau peningkatan berat
badan yang mencolok, yaitu multipara, edema, hipertensi kehamilan, makan
berlebihan / banyak. Pada obesitas, cenderung terjadi makrosomia dan
disproporsi sefalopelfiks.
Cara
yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah
menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi
badan pangkat 2. Contoh, wanta dengan berat badan sebelum hamil 51 kg dan
tinngi badan 1,57 meter. Maka IMT-nya 51/(1,57)2 =20,7. Nilai IMT
mempunyai rentang,
19,8 – 26,6 Normal
<19,8 Underweight
26,6 – 29,0 Overweight
>29,0 Obese
Penambahan berat badan per
trismester lebih penting dari pada penambahan berat badan keseluruhan. Pada
trismester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4
kg. pada trismester berikutnya akan terjadi peungkatan berat badan yang dapat
dikatakan teratur, yaitu, 0,35 – 0,4 kg per minggu.
KALORI
Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widya
Karya Nasional Pangan Gizi 1983, tambahkan kalori untuk wanita hamil ±285
kalori. Untuk meyakinkan agar penggunaan kalori selama kehamilan berlangsung
adekuat, masukan energi harus di atas 36 kalori / kg / hari. Kecukupan yang
dianjurkan, sebanyak 40 kalori / kg / hari dalam distribusi yang seimbang,
yaitu protein ±15%, lemak ±30%, dan kerbohidrat ±55%.
PROTEIN
Tambahan untuk wanita hamil sebesar gram. Kecukupan protein yang dianjurkan untuk
wanita Indonesia umur 20 – 39 tahun dengan berat badan 47 kg sebanyak 4 gram
protein sehari atau sekitar 0,8 gram /kg/hari sebagai protein campuran
VITAMIN
DAN MINERAL
Vitamin A ditambah 50
mg/hari, tiamin ditambah 0,3 mg/hari, riboplavin ditambah 0,2 mg/hari,
riboflavin ditambah 2 mg / hari, vitamin C ditambah 20 mg / hari, kalsium
ditambah 0,6 mg / hari, dan zat besi ditambah 2 mg / hari.
Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk pembentukan
darah janin dan persedaan ibu masa laktasi sampai enam bulan sesudah
melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung zat besi. Persediaan ibu
sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan.
Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah
hilang, satu tablet sahari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi
atau diare akibat tablet zat besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.
Sebaliknya, tablet zat besi dimakan bersama buah – buahan yang mengandung
vitamin C, karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminum dengan susu, teh,
atau kopi, karena akan menghambat penyerapan. Tablet zat besi dapat diminum
separuh pada pagi hari dan separuh lagi pada malam hari, untuk mengurangi efek
samping. Bahan makanan yang mengandung zat besi yaitu yang bersumber dari hewan
seperti telur, hati, ginjal, dan daging atau yang bersumber dari nabati seperti
kacang – kacangan dan sayuran hijau.
AIR
Air diperlukan tetapi
sering dilupakan pada saat pengkajian. Air berfungsi membantu system pencernaan
makanan dan membantu proses trnsportasi. Selama hamil terjadi perubahan nutrisi
dan cairan pada membrane sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah
bening, dan cairan vital tubuh lainnya. Air juga menjaga keseimbangan suhu
tubuh, karena itu dianjurkan minum 6 – 8 gelas (1500 – 2000 ml) air, susu, dan
jus tia 24 jam
Membatasi minuman yang
mengandung kafein seperti teh, coklat, kopi, dan minuman yang mengandung
pemanis buatan (sakarin)karena bahan ini mempunyai reaksi silang terhadap
plasenta.
PERSONAL HYGIENE
- Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan hygiene. Terutama perawatan kulit, karena
fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun
lembut/ringan.
- Pakaian
Kebutuhan Pakaian
- Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan
yang berat ketat pada daerah perut.
- Pakailah kutang yang menyokong payudara.
- Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu
tinggi.
- Pakaian dalam yang selalu bersih.
- ELIMINASI
BAK : ibu hamil Sering kencing (buang air kecil) hal ini
diakibatkan karena pada kehamilan :
a.
Kandung kencing pada bulan I tertekan uterus
b.
Triwulan II hilang karena uterus keluar dari
rongga panggul,
c.
Triwulan III
BAK sering diakibatkan oleh karena janin masuk ke rongga panggul
BAB (buang air
besar) pada ibu hamil sering mengalami Obstipasi.
Hal ini diakibatkan oleh karena Tonus
otot menurun karena pengaruh hormon steroid.
- SEKSUAL
Kebutuhan seksual
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada
riwayat :
- Sering abortus
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati‑hati
- Bila ketuban pecah, koitus dilarang
- Infeksi
- MOBILISASI/BODY MEKANIK
a. Gerakan Badan
Kegunaannya : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah,
pencemaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Dianjurkan berjalan‑jalan pada
pagi hari dalam udara yang masih segar. Gerak badan di tempat.
b. Kerja
- Boleh bekerja seperti biasa.
- Cukup istirahat dan makan teratur.
- Pemeriksaan hamil yanq teratur.
c. Berpergian
- Jangan terlalu lama dan melelahkan.
- Duduk lama statis vena (vena stagnasi) menyebabkan
trombofiebitis dan kaki bengkak.
SENAM
HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan
melakukan senam hamil akan lebih banyak memberi manfaat dalam membantu
kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernapasan dan
relaksasi, menguatkan otot – otot panggul dan perut, serta melatih pernapasan
dan relaksasi, menguatkan otot – otot panggul dan perut, serta melatih cara
mengejan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat
persalinan.
Tujuan
senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu
secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga
proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.
Manfaat
senam hamil secara teratur dan terukur
1.
Memperbaiki
sirkulasi darah
2.
Mengurangi
pembekakan
3.
Memperbaiki
keseimbangan otot
4.
Mengurangi
resiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit
5.
Mengurangi
kram / kejang kaki
6.
Menguatkan
oto perut
7.
Mempercepat
proses penyembuhan setelah melahirkan
Senam hamil pada kehamilan normal atas nasihat dari
dokter / bidan. Dapat dimulai pada kehamilan kurang lebih 16 – 38 minggu. Ibu
hamil dapat mengikuti kelas senam hamil yang disediakan di fasilitas kesehatan
dengan instruktur yang bersertifikat. Pelaksanaan senam sedikitnya seminggu
sekali dan menggunakan pakaian yang sesuai dan longgar. Lakukan selalu
pemanasan dan pendinginan setiap kali senam. Intensitas senam harus disesuaikan
dengan kondisi tubuh. Bila di lantai gunakan kasur atu matras saat melakukan
senam, tetapi lakukan secara perlahan
untuk menghindari pusing.
AKTIVITAS
SENAM HAMIL
Bidan hendaknya menyarankan
agar ibu melakukan masing – masing latihan 2 kali pada awal dan berlanjut dngan
kecpatan menurut kehendak mereka sendiri hingga sebanyak 5 kali.
ISTIRAHAT
DAN RELAKSASI
ibu hamil hendaknya
dianjurkan untuk merencanakan perode istirahat, terutama saat ibu hamil tua.
Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan
oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang wanita
dapat mengambil posisi terlentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan
aliran vena dari kaki dan mengurangi edema kaki dan varises vena.
Relaksasi adalah
membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakan
dan dipraktikkan. Kemampuan relaksasi
secara di sengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman menguangi
ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan. Selain itu, mengurangi
stress sehingga persepsi nyeri selama masih mampu melahirkan anak.
Untuk memperoleh relaksasi
sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan selama berada dalam posisi
relaksasi, yaitu
1.
Tekuk
semua persendian dan pejamkan mata.
2.
Lemaskan
seluruh otot – otot tubuh, termasuk otot
otot wajah.
3.
Lakukan
pernapasan secara teratur dan berirama
4.
Pusatkan
pikiran anda pada irama pernapasan atau pada hal – hal yan menenangkan
5.
Apabila
pada saat itu, kiadaan menyilaukan atau gaduh, tutuplah mata dengan saputangan
dan tutuplah telinga dengan bantal.
6.
Pilih
posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan.
Waktu terbaik untuk
melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan siang, pada awal istirahat
sore, serta malam sewaktu mau tidur. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat
dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan.
a.
Posisi
relaksasi dengan telentang. Berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus dan
terbuka sedikit, kedua lengan rileks di samping. Di bawah lutut dan kepala
diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang dan lakukan
pernapasan yang teratur dan berirama.
b.
Posisi
relaksasi dengan berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan di tekuk, di
bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal, agar
perut tidak menggantung. Pejamkan mata, tenang, dan atur pernapasan dengan
teratur dan berirama.
c.
Posisi
relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk. Berbaring terlentang, kedua
lutut ditekuk, kedua lengan di samping telnga, tutuplah mata dan tenang. Posisi
ini dapat dilakukan selama akhir kala I.
d.
Posisi
relaksasi dengan duduk. Duduk membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi
atau di atas tempat tidur. Jika duduk menghadap tempat tidur kedua kaki tidak
boleh menggantung posisi ini dapat dilakukan selama kala I, sebelum naik ke
tempat bersalin.
Keempat posisi tersebut di
atas dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu anda harus dapat
mengonsentrasikan diri pada irama perapasan atau pada sesuatu yang menenangkan.
Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri his.
Kebutuhan
istirahat/tidur
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan ± 1‑2 jam.
Referensi
1.
Prawirohardjo,
Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. YBPSP: Jakarta
2.
Salmah
dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal.
EGC: Jakarta
3.
Yogaswara.
2002. Merawat anak dalam kandungan.
Cakrawala: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar