Minggu, 02 November 2014

1. Konsep Kependudukan



1.1  Pengertian Penduduk
Penduduk (UU.RI. No.10 tahun 1992): orang dalam matranya sebabgai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

1.2  Dinamika Kependudukan
Hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, peresebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik. Ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk.

1.3  Faktor – Faktor Demografik yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
1.      Kelahiran
2.      Kematian
3.      Migrasi

1.4  Transisi Demografik
Mortality: tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk disuatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat didaerah tersebut.

1.5  Masalah Kependudukan di Indonesia
1.      Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1886-1824. dalam edisi pertamanya, Essay on Population Th 1798, Malthur mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu kebutuhan penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan dan tidak terbatas. Dari dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cpat dari pertumbuhan bahan makanan. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geometris (deret ukur) sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat aritmatika (deret hitung), akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang beasar antara jumlah penduduk dan kebutuhan hidup.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15 % ingá 2,49 % per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga factor utama, yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk ( migrasi).
Peristiwa kematian dan kelahiran disuatu daerah menyebabkan berubahnya jumlah dan komposisi penduduk. Sedangkan peristiwa perpindahan penduduk dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk disuatu daerah, mengurangi bagi yang ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain penyebab langsung seperti kelahiran, kematian dan migrasi, terdapat penyebab tidak langsung seperti keadaan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan., politik, dsb. Pertumbuhan penduduk seperti dikemukakan diatas dapat dikatakan terlalu tinggi karena dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jadi apabila pertumbuhan penduduk di Indonesia tahun 1990 sebesar 2,15 % per tahun diperlukan investasi sebesar 2,15 x 4 = 8,6 % per tahun. Sedangkan tingkat pertumbuhan GNP di Indonesia pada tahun yang sama hanya mencapai 4 % per tahun. Defisit antara kemampuan dan kebutuhan sebesar 8,6 % - 4 % = 4 % yang ditutup dari pinjaman luar negeri.

2.      Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan kepadatan penduduk antar daerah di Indonesia. Secara ekonomis,  permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah rendahnya produktivitas daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah.

3.      Struktur Umur Penduduk
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama. Pengelompokan penduduk berdasarkan kedua karakteristik tersebut selalu diperlukan dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara, dapat dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis kelamin (sex ratio),  rasio jenis kelamin waktu lahir (sex ratio birth), rasio ibu dan anak (child women ratio), dan rasio beban ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia termasuk dalam model exposive atau umur muda. Komposisi tersebut mengandung masalah penyediaan lapangan kerja, pendidikan dan beban kelompok produktif.

4.      Kelahiran dan Kematian
1)      Kelahiran
Ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertlity Rate (TFR) dan angka kelahiran menurur umur atau Age Specific Fertility Rate (ASFR). TFR merupakan ukuran tingkat kelahiran yang menunjukan rata – rata jumlah anak yang akan dilahirka oleh seorang wanita, seandainya dia dapat hidup sampai akhir masa reproduksinya (umur 15 – 49 tahun). ASFR mempunyai pengertian yang sama dengan menggunakan metode anak kandung (Own Children). Adapun pertimbangan penerapan metode tersebut antara lain :
(1)   Karena tidak tersedianya data angka kelahiran secara lengkap dari hasil registrasi selama periode tahun 1990 – 2000.
(2)   Dapat menghasilkan ukuran kelahiran menurut umur ibu (ASFR).
(3)   Paling memungkinkan untuk keperluan trend dan untuk menjaga kesinambungan data.
a.       Data yang disiapkan
a)      Jumlah anak menurut kelompok umur tunggal
b)      Jumlah ibu menurut kelompok umur tunggal (14 – 65)
c)      Jumlah wanita kawin
b.      Prosedur perhitungan
a)      Tentukan Own Children, diasumsikan 0,01 % (mengacu BPS)
b)      Non Own Children didistribusikan ke kelompok umur anak dengan menghitug explanation factor (Ki) = 1 + ∑ Non Own Children umur X ∑ Own Children Umur X.
c)      Estimasi probabilitas kelangsungan hidup anak, tentukan koefisien α & β sesuai level kematian mengacu manual X.
d)     Estimasi probabilitas hidup wanita dewasa.
e)      Memperkirakan kelahiran anak 14 tahun kebelakang.
f)       Memperkirakan jumlah wanita s/d 14 tahun yang lalu.

2)      Kematian
Ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR), karena IMR merupakan salah satu indikator yang penting yang mencerminkan derajat kesehatan masyarakat. Disamping itu, IMR dapat dipakai sebagai alat monitoring situsi kependudukan sekarang maupun sebagai alat untuk mengidentifiksi kelompok umur penduduk tertentu yang mempunyai risiko kematian tinggi.
Seperti halnya tingkat kelahiran, estimasi tingkat kematian juga dihitung secara tidak langsung. Adapun pertimbangan penerapan metode tersebut antara lain adalah :
(1)   Karena tidak tersedianya data dasar kematian secara lengkap dari hasil registrasi selama periode tahun 1990 – 2000.
(2)   Dapat memberikan rujukan untuk setiap kelompok umur wanita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar